Saudi dengan AS akan berdialog bahas nuklir Iran

- 30 Januari 2021, 01:23 WIB
Helikopter MH-60 Seahawk AS terbang di atas kapal patroli Pengawal Revolusi di Selat Hormuz, karena ketegangan memuncak atas program nuklir Iran. (AP)
Helikopter MH-60 Seahawk AS terbang di atas kapal patroli Pengawal Revolusi di Selat Hormuz, karena ketegangan memuncak atas program nuklir Iran. (AP) /

“Kami cukup yakin bahwa bekerja dengan AS dan mitra Eropa kami akan dapat mengatasi tantangan ini,” tambahnya.

“Sebenarnya yang saya harapkan adalah kita dapat beralih dari fokus ini di kawasan kami pada masalah keamanan dan tantangan yang bersifat militer, untuk benar-benar berfokus pada bagaimana kita bisa menjadi bagian dari mewujudkan kemakmuran global, inovasi global dan menjadi penggerak elemen-elemen itu dan saya pikir bahwa AS dan Eropa setuju dengan kami. Jadi, kami akan bekerja sangat erat dengan mitra kami untuk mewujudkannya,” tandasnya.

Baca Juga: Menlu RI: akses semua negara harus adil terhadap vaksin Covid-19

Adanya sinyal “lampu hijau” Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Joe Biden, untuk kembali bergabung ke dalam perjanjian JCPOA 2015 tampaknya disambut positif oleh Iran.

Perlakuan berbeda pada adminstrasi Presiden Donald Trump terhadap program nuklir Iran dari tekanan maksimum, menjadi diplomasi maksimum pada pemerintahan Presiden Joe Biden.

Psaki mengatakan, Presiden Biden disebut mengedepankan diplomasi, namun tetap memperkuat pembatasan nuklir Iran.

Baca Juga: Virus Nipah berpotensi menjadi pandemi besar pasca Covid-19?

“Presiden juga telah menjelaskan bahwa dia percaya hal itu melalui diplomasi. AS harus berusaha untuk memperpanjang dan memperkuat pembatasan nuklir terhadap Iran serta mengatasi masalah lain yang menjadi perhatian,” ujar Psaki dalam pertemuan bersama media pekan ini.

AS dikatakan akan bergabung kembali pada perjanjian JCPOA 2015 dan meringankan sanksi ekonomi, apabila Iran mematuhi berbagai kesepakatan yang terkandung dalam perjanjian.

“Iran harus melanjutkan kepatuhan dengan pembatasan nuklir yang signifikan, berdasarkan kesepakatan agar hal itu berlanjut,” imbuh Psaki.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah