Menlu RI: akses semua negara harus adil terhadap vaksin Covid-19

- 29 Januari 2021, 23:14 WIB
Menlu Retno Marsudi Terpilih Pimpin Kerja Sama Vaksin Multilateral COVAX-AMC EG
Menlu Retno Marsudi Terpilih Pimpin Kerja Sama Vaksin Multilateral COVAX-AMC EG /kemlu.go.id

WartaBulukumba - Negara-negara terkaya telah mendapatkan miliaran dosis vaksin Covid-19, sementara negara berkembang berjuang untuk mengakses pasokan. 

Dilansir laman Forum Ekonomi Dunia (WEF) definisi “nasionalisme vaksin” adalah dimana negara-negara mendorong untuk mendapatkan akses pertama, yang dapat memperlambat pemulihan ekonomi global dan merugikan negara-negara berpenghasilan tinggi $ 119 miliar per tahun.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut, Indonesia khawatir “nasionalisme vaksin” akan membahayakan upaya bersama melawan pandemi  Covid-19.

Baca Juga: Virus Nipah berpotensi menjadi pandemi besar pasca Covid-19?

Pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara di dunia berlomba-lomba menciptakan vaksin, untuk melawan virus yang ditemukan pada akhir Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok itu.

“Saya membaca berita yang sedang “booming”, bahwa “nasionalisme vaksin” tetap terjadi. Jika diteruskan, pasti akan membahayakan multilateralisme vaksin,” ungkap Retno Marsudi ketika menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) secara daring, seperti diikuti RRI.co.id, Jumat 29 Januari 2021 malam, waktu Indonesia.

Retno menjelaskan, penyediaan vaksin tidak hanya diperuntukkan bagi kepentingan negara maju, tapi juga berkembang dan kurang berkembang.

Baca Juga: Penyakit Jantung penyebab Kang Pipit pensiun dari 'Preman Pensiun'

“Akses yang adil dan adil untuk semua negara adalah masalah yang sangat penting. Hal ini tidak hanya penting untuk negara berkembang dan kurang berkembang, tetapi juga untuk negara maju dan di seluruh dunia. Kita pulih lebih kuat, jika kita pulih bersama,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah