Divaksin Oxford-AstraZeneca, 30 orang mengalami pembekuan darah dan 7 orang meninggal di Inggris

3 April 2021, 23:14 WIB
Vaksin AstraZeneca /REUTERS/Pedro Nunes

WartaBulukumba - Dunia sedang dilanda kebimbangan yang memuncak terhadap vaksin yang sedang menyedot kekhawatiran terparah saat ini, Oxford-AstraZeneca.

Di Inggris, 30 dari 18,1 juta orang dengan vaksin virus corona jenis baru Oxford-AstraZeneca mengalami pembekuan darah. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Otoritas Pengaturan Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA). Tercatat bahwa 7 dari 30 orang ini meninggal pada 24 Maret 2021.

Meski demikian, dinyatakan bahwa saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan hubungan antara pembekuan darah dan vaksin Oxford-AstraZeneca, dan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.

Baca Juga: Operasi serangan siber Iran kian ganas menarget AS, Israel dan Arab Saudi

Dikutip WartaBulukumba dari Anadolu Agency, Sabtu 3 April 2021, sebuah penelitian sedang berlangsung untuk menentukan apakah ada hubungan antara kematian dan vaksin, atau apakah kasus tersebut berkembang secara kebetulan.

Dilaporkan bahwa 15,8 juta dosis pertama dan 2,2 juta dosis kedua dari vaksin Oxford-AstraZeneca diberikan di negara itu antara 9 Desember dan 21 Maret.

Beberapa negara Eropa telah menangguhkan atau membatasi penggunaan vaksin dengan alasan menyebabkan pembekuan darah.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar memburu para kritikus online dan memblokir internet

Mengutip Reuters, 1 April 2021, komisi vaksin Jerman, STIKO, merekomendasikan pada hari Kamis bahwa orang di bawah 60 tahun yang telah mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 dari AstraZeneca harus menerima produk yang berbeda untuk dosis kedua mereka.

Awal pekan ini, Jerman mengatakan hanya orang yang berusia 60 tahun ke atas yang harus diberikan vaksin AstraZeneca karena efek samping tromboemboli yang jarang terjadi namun parah. 

Mereka mengimbau agar membuat rekomendasi terpisah nanti pada orang-orang muda yang sudah menerima suntikan pertama.

Baca Juga: Insentif PPnBM untuk 29 jenis dan merk kendaraan, ini daftar lengkapnya

Dalam rekomendasi terbaru di situsnya, STIKO mengatakan tidak ada bukti ilmiah tentang keamanan serangkaian vaksin campuran.

“Hingga data yang sesuai tersedia, STIKO merekomendasikan untuk orang yang berusia di bawah 60 tahun bahwa alih-alih dosis AstraZeneca kedua, dosis vaksin mRNA harus diberikan 12 minggu setelah vaksin pertama,” kata STIKO.

Bagaimana halnya dengan Indonesia? mengutip PMJ News, 23 Maret 2021, penggunaan vaksin AstraZeneca telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau (BPOM).

Baca Juga: Puluhan Mumi Firaun Mesir diarak di Kairo

Pihak BPOM sudah melakukan pengkajian beserta Tim Pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI, serta ITAGI.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler