Pandemi telah mengubah cara orang Inggris berbelanja

- 2 Maret 2021, 16:38 WIB
Pembeli yang mengenakan masker wajah di sebuah pasar di Cambridge, Inggris, 17 Maret 2020.
Pembeli yang mengenakan masker wajah di sebuah pasar di Cambridge, Inggris, 17 Maret 2020. /REUTERS/Andrew Couldridge

WartaBulukumba - Pandemi telah mengubah cara orang Inggris berbelanja selama setahun terakhir. 

Secara keseluruhan, konsumen telah menghabiskan 15,2 miliar pound ($ 21,2 miliar) lebih banyak untuk belanjaan selama krisis, demikian hasil riset dari Kantar.

Inggris juga telah menutup sekolah, orang harus bekerja dari rumah jika memungkinkan, dan semua toko perhotelan yang tidak penting ditutup.

Baca Juga: China akan mereformasi sistem pemilu Hong Kong, aktivis pro demokrasi bereaksi keras

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Selasa 2 Maret 2021, penjualan bahan makanan online mencapai rekor baru dalam empat minggu hingga 21 Februari, terhitung 15,4% dari penjualan, naik dari 8,7% tahun lalu.

Kantar mengatakan Morrisons, toko kelontong terbesar keempat di Inggris, kembali menjadi yang terbaik di antara grup-grup besar dengan penjualan naik 13,9% tahun-ke-tahun selama 12 minggu hingga 21 Februari.

Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara memberlakukan aturan serupa.

Baca Juga: Harun Masiku masih berada di Indonesia? Ini penjelasan KPK

Penjualan bahan makanan Inggris melonjak 15,1% tahun-ke-tahun dalam empat minggu hingga 21 Februari, pertumbuhan tercepat sejak Juni 2020, karena lockdown nasional terbaru membatasi pengeluaran di kafe, restoran, dan bar, kata peneliti pasar Kantar pada hari Selasa.

Pekan lalu, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan peta jalan keluar dari lockdown di mana layanan khusus luar ruangan di restoran dan bar tidak akan kembali hingga 12 April paling cepat.

Halaman:

Editor: Muhlis

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x