Rusia siap putuskan hubungan Uni Eropa jika dihantam sanksi ekonomi yang menyakitkan

13 Februari 2021, 03:33 WIB
BENDERA Rusia.* /REUTERS/

WartaBulukumba -  Ada titik terendah pasca-Perang Dingin antara Rusia dan Barat. Terlebih lagi setelah peristiwa penahanan terhadap kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Rusia pada Jumat 12 Februari mengatakan akan siap untuk memutuskan hubungan dengan Uni Eropa (UE) jika Rusia dihantam dengan sanksi ekonomi yang menyakitkan.

Tekanan sanksi telah meningkat sejak Moskow membuat marah negara-negara Eropa minggu lalu dengan mengusir diplomat Jerman, Polandia dan Swedia tanpa memberi tahu kepala kebijakan luar negeri UE, yang berada di Moskow untuk berkunjung. Paris dan Berlin mengatakan harus ada tanggapan.

Baca Juga: Ditemukan sudah membusuk, mayat mahasiswa UGM dalam kamar kost

Dikutip WartaBulukumba dari Reuters, tiga diplomat Eropa mengatakan pada hari Kamis 11 Februari bahwa UE kemungkinan akan memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mungkin secepatnya bulan ini.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ditanyai dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di situs kementerian pada hari Jumat, apakah Moskow bergerak menuju pemutusan hubungan dengan UE.

“Kami melanjutkan dari fakta bahwa kami siap (untuk itu). Jika kita melihat lagi sanksi yang dijatuhkan di beberapa sektor yang menimbulkan risiko bagi perekonomian kita, termasuk di bidang yang paling sensitif,” tukas Lavrov.

Baca Juga: Chelsea sedikit diuntungkan dengan melawan Sheffield United?

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan "pernyataan ini benar-benar membingungkan dan tidak bisa dipahami."

Kremlin menawarkan interpretasi yang lebih lembut dari kata-kata Lavrov pada Jumat malam. Dikatakan Rusia ingin mengembangkan hubungan dengan UE daripada memutuskan mereka, tetapi Moskow merasa harus siap bagi Brussel untuk mengambil langkah-langkah untuk memutuskan hubungan.

"Jika UE menempuh jalan itu maka ya, kami harus siap, karena Anda harus siap untuk yang terburuk," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui telepon konferensi.

Baca Juga: Iklan Politik akan dibatasi Facebook, termasuk di Indonesia

Kementerian luar negeri Rusia kemudian mengatakan Moskow akan siap untuk memutuskan hubungan jika Brussel memulai jeda seperti itu, seperti dilaporkan kantor berita RIA.***

 

Editor: Muhlis

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler