Melihat Bulukumba dari bawah Jembatan Kuning Batuhulang

- 13 September 2023, 18:27 WIB
Melihat Bulukumba dari bawah Jembatan Kuning Batuhulang
Melihat Bulukumba dari bawah Jembatan Kuning Batuhulang /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Pohon-pohon tegak berjaga di sepanjang tepiannya. Semak belukar merimbun meskipun warna hijaunya sudah bercampur warna cokelat akibat kemarau menyapa. Melihat Bulukumba dari bawah Jembatan Kuning Batuhulang pada pagi yang tenang adalah pertemuan dengan wajah muram sebuah sungai.

Entah pada berapa kapan yang silam, sungai yang mengalir di wilayah utara Kabupaten Bulukumba ini begitu jernih dan bersih tanpa sampah. Namun hari ini wajahnya terlihat berubah drastis. 

Pendar matahari di langit Bulukumba mulai meninggi pada Rabu, 13 September 2023 saat ada realitas yang tak bisa ditepis dan hanyut dipermukaan sungai ini, yaitu segerombolan sampah. Yang mencolok, sebagian besar sampah terdiri dari popok bayi.

Baca Juga: Menyusuri Bulukumba dari cara warga Desa Salassae merawat lingkungan

Sungai dan Jembatan Kuning Batuhulang ini merupakan bagian dari Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

Saat ini, suasana sungai itu begitu kontras, menciptakan perpaduan bening namun muram yang sulit dipahami.

Kemarau telah merajai sekitarnya selama beberapa pekan terakhir, merenggut kehidupan dari segala yang bersentuhan dengannya. Pohon-pohon di tepian sungai tampak gersang, daun-daun berguguran layu, dan tanah yang dulunya subur kini retak-retak menanti tetes hujan penyelamat.

Baca Juga: Menyelami Bulukumba dari Sungai Anyorang dan Sungai Salajueng

Namun, yang paling mencolok adalah segerombolan sampah yang berenang di permukaan sungai. Mereka mengapung tanpa tujuan, sebagai saksi bisu dari ketidakpedulian manusia terhadap alam.

Botol-botol plastik, kantong-kantong plastik, dan berbagai benda tak teridentifikasi lainnya, semuanya saling berdampingan di atas air yang dulunya jernih.

Sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan kini tampak murung. Warga desa yang dulu mengandalkannya untuk segala kebutuhan kini harus menyaksikan transformasinya menjadi gambaran yang menyedihkan. 

Baca Juga: Memotret salah satu wajah indah Bulukumba dari seberang Sungai Bijawang

Seorang pemerhati lingkungan, Arik, membawa suara dari hati yang penuh keprihatinan. Arik, dengan wajah seriusnya, berbagi pandangannya tentang keadaan sungai yang semakin memburuk.

"Sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, kini terlihat semakin mati. Kemarau dan sampah telah mengambil alih. Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah kita akan terus membiarkan sungai ini tenggelam dalam penderitaan?" ujarnya dengan suara yang penuh kekhawatiran kepada WartaBulukumba.Com pada Rabu, 13 September 2023.

Kendati demikian, perempuan asal Solo Jawa Tengah yang sudah menjadi warga Desa Salassae ini mengaku masih ada optimisme.

"Di tengah semua itu, masih ada cahaya harapan. Sebagian warga mulai sadar akan pentingnya menjaga alam, dan banyak individu yang bergerak untuk membersihkan sungai," ungkap Arik.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x