Merah Putih berkibar di kawasan jejak abrasi Luppung Manyampa

17 Agustus 2021, 12:52 WIB
Upacara pengibaran bendera merah putih di Kawasan Wisata Luppung Manyampa, Selasa 17 Agustus 2021. /WartaBulukumba.Com/Nurfathana S.

WartaBulukumba – Merah putih berkibar di mana-mana, tak terkecuali di kawasan jejak abrasi Mangrove Luppung Manyampa.

Gelora masyarakat Indonesia dalam HUT Kemerdekaan RI ke-76 berdenyar di berbagai penjuru. Digelar di berbagai tempat secara terbatas. Para pemuda dan masyarakat Desa Manyampa pun menggelarnya meskipun di tempat yang tidak biasanya.

Pengibaran merah putih dihelat di Kawasan Wisata Mangrove Luppung Manyampa, Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Selasa 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Sosok Andi Tegar Ahri Mahesti, Paskibraka asal Bulukumba yang mewakili Sulsel

Pengibaran bendera merah putih di Kawasan jejak abrasi Luppung Manyampa, sebagai aksi merefleksi semangat perjuangan menjaga dan merawat lingkungan.

Para pemuda dan masyarakat setempat memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan tempat berpijak.

Katua Karang Taruna Buhung Barania, Muhammad Rijal menerangkan bahwa di Desa Manyampa terdapat berbagai kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Desa Manyampa yang berada di Dusun Alaraya.

Baca Juga: Protes, umbul-umbul hitam meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-76 di Luwu Utara

“Beberapa kegiatan yang digelar khusus untuk masayarakat Manyampa secara terbatas telah dimulai dua hari lalu, dan hari ini merupakan bagian kegiatan yang kita maksudkan merefleksikan semangat perjuangan secara bersama khususnya menghadapi pandemi yang belum juga berlalu,” ujarnya.

Kegiatan yang dikonsep sederhana dengan penekanan Protokol Kesehatan sebagai aksi solidaritas saling menjaga dari rantai penyebaran Covid19 serta dukungan kepada seluruh bagian yang sedang berjuang mengatasi pandemi .

“Kita tetap gunakan bendera yang tidak mendorong nilai berdasarkan jumlah ataupun ukurannya, karena bukan itu nilai dari semangat Peringatan kali ini, konsolidasi pemuda desa mengutamakan hal yang esensi,” tutur Sufriadi Ketua Kelompok Sadar Wisata Mangrove Luppung Manyampa.

Baca Juga: Berebut naik pesawat untuk tinggalkan Afghanistan, sedikitnya lima orang tewas di Bandara Kabul

Kepala Desa Manyampa, Abbas Madda menjelaskan ini merupakan kampanye sederhana dan alarm betapa berbahayanya abrasi.

“Di tempat ini dulunya pemukiman yang ditempati warga melakukan aktivitas, dengan abrasi itu mereduksi nilai tidak hanya pada luas wilayah tapi juga pada ekologi, kebudayaan dan hal lainnya,” jelas Abbas yang juga Inisiator Wisata Mangrove Luppung.

“Yang paling inti dari pengibaran di bekas abrasi ini adalah seruan untuk kembali melirik kondisi pesisir, memberikan perhatian khusus agar tidak rusak begitu saja, cukup kami di Manyampa yang mengalami abrasi,” kata Abbas.

Baca Juga: Mantan Manajer Timnas wafat di rumah sakit Makassar

Kepala Desa Manyampa dua periode itu mengenang dan mengapresiasi tokoh masyarakat.

"Kepada orang tua kami yang telah melakukan aksi nyata yang telah kita rasakan manfaatnya saat ini dengan tertahannya abrasi, luar biasanya menanam yang dilakukan di tahun 1990 itu secara swadaya yang kemudian di tahun 2019 kita resmikan secara bersama sebagai objek wisata," kenang Abbas.

Ia menekankan bahwa menjaga dan merawat lingkungan jauh lebih baik ketika dilakukan bersama dengan pelibatan berbagai potensi untuk keberlanjutannya.

Baca Juga: Taliban kuasai Kabul, Kemlu RI bersiap evakuasi WNI di Afghanistan

Itulah yang juga direfleksikan di Manyampa. Tampak hadir jajaran Pemerintah Desa Manyampa, tokoh masyarakat, tokoh Agama, para ketua lembaga yang ada di Desa Manyampa.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler