Antropolog: Ponsel cerdas sekarang menjadi 'tempat kita tinggal kita'

- 10 Mei 2021, 22:38 WIB
Ilustrasi smartphone yang diletakkan di saku celana.
Ilustrasi smartphone yang diletakkan di saku celana. /Pixabay/HeungSoon

WartaBulukumba - Ukurannya yang kecil dan tipis justru tidak menghalangi banyak orang di seluruh dunia untuk menjadikannya sebagai 'rumah kedua'.

Sebuah studi Antropologi menunjukkan hasil penelitian bahwa pengguna ponsel cerdas telah menjadi "siput yang membawa rumah kita di saku kita", dengan kecenderungan mengabaikan teman dan keluarga demi gadget mereka.

Tim antropolog dari UCL telah menghabiskan waktu lebih dari satu tahun mendokumentasikan penggunaan ponsel cerdas di sembilan negara di seluruh dunia.

Mereka menelusuri Irlandia hingga Kamerun, dan menemukan bahwa jauh dari mainan sepele, orang merasakan hal yang sama tentang perangkat mereka seperti halnya tentang rumah mereka.

“Ponsel cerdas bukan lagi sekadar perangkat yang kami gunakan, tetapi menjadi tempat tinggal kami,” kata Prof Daniel Miller, yang memimpin penelitian tersebut, dilansir WartaBulukumba dari The Guardian, Senin 10 Mei 2021.

Baca Juga: Soal Bipang Ambawang, Ketua MUI sindir Jokowi: Hanya baca teks promo tanpa menghayati maknanya

“Sisi lain dari hubungan antarmanusia adalah bahwa pada titik mana pun, baik saat makan, rapat, atau aktivitas bersama lainnya, orang yang bersama kita bisa menghilang begitu saja, setelah 'pulang' ke ponsel cerdasnya.”

Fenomena ini mengarah pada "kematian yang dekat" dalam hal interaksi tatap muka, katanya.

“Perilaku ini, dan frustrasi, kekecewaan atau bahkan pelanggaran yang ditimbulkannya, adalah apa yang kita sebut sebagai 'kematian kedekatan'. Kami sedang belajar untuk hidup dalam bahaya bahwa meskipun secara fisik kami bersama, kami dapat sendirian secara sosial, emosional, atau profesional."

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x