"Ini sekaligus menjadi hadiah kami atas ulang tahun Bulukumba yang secara administratif, yang diperingati setiap 4 Februari," ujarnya.
Andhika bersama para relawan lainnya berharap semoga tidak lagi mereka temukan pasien menginap di masjid, taman atau koridor gedung tertentu di Kota Makassar untuk menunggu proses pengobatannya.
"Karena sifatnya dari Umat untuk Umat, maka kami dari Relawan Karyawan Allah bersama pembina Relawan Ustad Haji M Yusuf Shandy akan membuat nota tertulis dan pengelolaan Rumah Singgah yang dimaksudkan, bersama sahabat dermawan yang tidak ingin disebutkan namanya," beber Andhika.
Rumah Singgah tersebut terletak di Kota Makassar. Dan dalam masa dekat, para relawan kemanusiaan dari Bulukumba akan segera membenahinya.
"Kami akan segera memebenahinya agar pasien rujukan yang sudah ada mengontrak kamar kost di Makassar atau pasien rujukan yang belum sanggup dibawa ke Makassar oleh relawan, dapat segera difasilitasi ikhtiar berobatnya," ungkap Andhika.
Baca Juga: Telusur sejarah agenda pembangunan Bandara Wisata Bulukumba
Bersama pemiliknya, para relawan bersepakat bahwa Korlap pengelola dari Rumah Singgah ini adalah Shanty Nursusanti.
"Shanty Nursusanti dibantu oleh semua relawan kemanusiaan Karyawan Allah Bulukumba dan Relawan Penggiat Literasi Rumah Forum Literasi Sulsel. Rezky Amalia Syafiin, Arwa Dia dan Runi Meirati.
Saat ini, Rumah Singgah Duafa membutuhkan bantuan berupa sapu dua buah, pel slebor, sapu lidi, tikar atau karpet, beberapa kasur dan bantal.