Innalillah, teaterawan senior asal Bulukumba Fahmi Syariff tutup usia

- 15 November 2022, 17:05 WIB
Fahmi Syariff
Fahmi Syariff /Dok. Fahmi Syariff

Sorot matanya tajam namun di balik itu terdapat keramahan yang meruah. Suaranya tegas, kadang meledak-ledak. Seperti itu pula jiwanya dalam berkesenian.

Ia pernah  diganjar Celebes Award untuk dedikasinya terhadap teater.

Dinukil dari buku "Inspiring Bulukumba" yang ditulis Alfian Nawawi, penerbit Mafazamedia, tahun 2014, dalam sebuah materi kuliah yang belum tuntas, ia memutuskan untuk mengimbau para mahasiswanya agar datang menonton sebuah pagelaran teater yang saat itu akan disiarkan oleh TVRI Makassar.

Baca Juga: Ikuti Sumpah Pemuda, diam-diam Andi Sultan Daeng Radja berangkat dari Bulukumba ke Batavia

Hal itu untuk membuktikan ucapannya di kelas saat itu, ”Jika Iwan Fals sore ini datang di Karebosi, saya yakin kalian semua akan berbondong-bondong kesana tanpa disuruh. Tapi jika saya menyuruh kalian untuk datang menonton teater, saya tidak yakin separuh kelas akan hadir.”

Dan benar saja, tidak lebih dari separuh kelas yang datang.

Fahmi mengaku bahwa ia main teater pada awalnya karena “dendam”. Tahun 1964 kakak kelasnya di SMA Negeri 198 Bulukumba akan menyelenggarakan acara perpisahan. Salah satu acaranya adalah pementasan drama di bawah bimbingan Pak Emil Agus Kalalo, guru Civicsnya,yang sering menulis naskah dan sutradara di sekolahnya.

Baca Juga: Semasa kecilnya di Kajang Bulukumba Imam Besar Masjid Al Hikmah New York 'hobi berkelahi'

Fahmi yang saat itu masih remaja selalu berdiri di pintu kelas tempat berlatih saban latihan sore hari.

Bukan untuk menonton, melainkan menampakkan diri agar diajak juga main. Tapi sampai latihan terakhir, bahkan sampai pementasan selesai, dia tak pernah ditegur.  

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x