Bahan pangan lokal itu adalah Campe atau kacang merah dan Kasabbe atau Ganyong.
Jika Campe yang selama ini hanya menjadi menu sup, Mariani mengolahnya menjadi keripik Campe yang gurih sebagai produk oleh oleh lokal khas Desa Kahayya.
Baca Juga: Dalam sepekan di Jakarta Bupati Bulukumba urus Bendungan Kahayya hingga Festival Pinisi
Begitu pula bahan pangan Ganyong yang mirip dengan sagu diolah menjadi Cookies Ganyong yang mirip kue Baruasa yang berbahan sagu.
"Produk Ganyong ini sebenarnya adaptasi dari kue berbahan sagu. Sehingga Ganyong ini menjadi pengganti bahan sagu," terangnya.
Atas pencapaian itu, Mariani sangat berharap bisa memotivasi pemuda pemudi Desa Kahayya dan pemuda pemudi Bulukumba untuk bisa berbuat lebih lagi.
"Tidak ada kendala selama kita mau berbuat, pemuda, perempuan dan inovasi pangan adalah bukti bahwa kita adalah garda terdepan dalam menyokong kemajuan sebuah daerah," imbuhnya.
Ia pun bersyukur bahwa dengan segala keterbatasannya di Desa Kahayya. Jaringan dan akses yang kurang memadai, namun ia bisa muncul kepermukaan memperlihatkan bahwa perempuan Desa Kahayya juga bisa berkarya.
Dalam kompetisi Pemuda Pelopor ini, Mariani mengaku mengusung tema tentang peran pemuda, perempuan, dan inovasi Pangan lokal dalam kemajuan pariwisata Desa Kahayya yang dipelopori oleh srikandi Tangguh Kahayya.