Puisi ini juga menunjukkan kepatuhan hamba pada kehendak Allah, di mana si penyair meminta Allah untuk membimbing dirinya dalam menjalani hidupnya dengan taat dan menghindari godaan duniawi . Sang penyair juga mengungkapkan keinginannya untuk terus berdoa dan selalu dekat dengan Allah.
Baca Juga: Puisi ini ditulis Mahrus Andis sebelum pemakaman Fahmi Syariff di Ponre Bulukumba
Puisi ini diakhiri dengan permohonan doa terakhir pada malam terakhir Ramadhan, di mana penyair meminta Allah untuk membimbing dan membantunya dalam mengatasi rasa rindu dan keinginan untuk selalu berdoa dan dekat dengan-Nya.
Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan rasa syukur dan ketaatan kepada Allah, yang diwujudkan melalui doa dan penghormatan pada kehendak-Nya.
Puisi ini juga menunjukkan keinginan penyair untuk terus berdoa dan selalu dekat dengan Allah dalam kehidupannya, meskipun itu bisa saja merupakan doa terakhir.***