Mampukah puisi cegah korupsi dan puisikah puisi itu? Ini hasil bedah sastrawan Bulukumba pada antologi 'SBDK'

- 13 November 2022, 18:03 WIB
Buku antologi puisi 'Saat Berjumpa di Atas Kertas' dibedah di Meja Solusi
Buku antologi puisi 'Saat Berjumpa di Atas Kertas' dibedah di Meja Solusi /Foto: Mahrus Andis

Mahrus Andis dalam uraiannya menjelaskan, ada sembilan tema khusus yang tersimpul menjadi satu judul buku “Saat Berjumpa di Kertas” yaitu: sabar, taat, berani, jujur, mandiri, peduli, adil, disiplin, tanggung jawab dan sederhana.

"Sebuah judul yang luar biasa, terangkai dari slogan kemanusiaan di balik kata-kata besar," lontar Mahrus Andis.

Menggenerialisir puisi-puisi di SBDK, Mahrus Andis mengakui sebahagian besar karya di dalam buku antologi ini tergolong puisi yang baik.

"Indikatornya, antara lain ide atau pesan-pesan puitik tersaji dengan verbal dan menggunakan elemen semiotika yang jelas, khususnya dari dimensi linguistik-sintaksis," ujarnya.

Baca Juga: Puisi 'Kepada Para Pengkotbah' penyair Bulukumba Andhika Mappasomba

Melalui salah satu uraian versi teks, Mahrus Andis mengatakan verbalisme ideologi penyair dan pemanfaatan dimensi sintaksis yang sangat komunikatif dapat dibaca pada puisi pertama.

Dalam Kata Pengantar antologi ini, ada La Ruhe dengan puisi berikut:

Jujur & Sederhana

Aku ini rakyat jelata

bagaimana kusiap ikuti pemimpin bangsa

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x