Di Kota Budaya itulah Doel melanjutkan pendidikan dan dapat diterima di Universitas Sarjanawiata Tamansiswa di Jurusan Pendidikan Seni Rupa hingga hari ini.
Pameran Tunggal Doel d Joning Art Space
Selama delapan hari di sana, di salah satu area paling hangat untuk menyesap resap karya seni di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, Pinisi dilabuhkan oleh seniman Bulukumba ini.
Dul tercatat sebagai seniman seni rupa asal Bulukumba yang pertama kali menggelar pameran tunggal di Yogyakarta dengan mengusung tema kedaerahan dengan menggunakan media yang berbeda yakni logam.
Di hari keempat pameran tunggal itu, seorang pemerhati budaya Sulawesi Selatan menatap lekat berlama-lama pada karya-karya Dul.
Dia adalah Dosen Etnomusikologi ISI Yogyakartta, Amir Razak, S.Sn., M.Hum. Setelah menatap lekat berlama-lama satu persatu pada karya-karya Dul, sederet tanggapan pun meluncur darinya.
"Sebagai pemerhati budaya Sulawesi Selatan saya salut dengan pameran tunggal ini," ungkap Amir Razak di Yogyakarta melalui wawancara daring dengan WartaBulukumba.com pada Selasa.
Dia mengakui bahwa sumber karya dari budaya Sulawesi Selatan masih sangat jarang dilakukan perupa dari Sulsel.