Festival Sawah 2022 di Bulukumba, cara seniman menghargai tubuh dan petani

13 Juni 2022, 22:44 WIB
Salah satu performing dalam Festival Sawah 2022 oleh SSB Al Farabi Bulukumba. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bertumbuh dari kedalaman kontemplasi dan palung kesadaran, Festival Sawah 2022 dipentaskan di Bulukumba yang dipeluk musim hujan.

Kendati demikian, langit tak menurunkan hujan saat para seniman tampil bergantian menghuni ruang-ruang perform di stage alam terbuka itu, hamparan sawah di Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Atmosfer yang kemudian berkelindan terutama bagi para penonton adalah Festival Sawah 2022 di Bulukumba ini serasa ritual semesta yakni bangkit dari tanah dan kembali berpulang ke tanah. 

Para seniman dan official Festival Sawah 2022/Dok. SSB Al Farabi.

Baca Juga: Meretas jalan menjadi lumbung pangan nasional, Bulukumba menggeliat dari Mandiri Benih

Di antara pertunjukan seni, permainan  rakyat dan sharing session itu para manusia kekinian diajak untuk lebur dalam menghargai tubuh, kerja dan petani.

Festival Sawah 2022 adalah serupa mengumpulkan tanah-tanah agraris kemudian diremas dan dipahat dalam sebentuk festival seni yang melebur dalam performing secara kolosal.

Membuhul pementasan sepanjang tanggal 10 hingga 12 Juni 2022, dipentaskan di tengah hamparan sawah, sederet karya-karya seni dari sejumlah sanggar seni di Bulukumba, Selayar hingga Makassar meliuk dalam gerak gemulai para seniman tari hingga denting musik akustik yang menyatu dengan alam.

Baca Juga: Jemaah ICDT Bulukumba gugat SK Bupati di PTUN

Penampilan para penari SSB Al Farabi di Festival Sawah 2022/Dok. SSB Al Farabi.

Salah satu performing art yang menyedot perhatian yakni penampilan Sanggar Seni Budaya Al Farabi Bulukumba dengan sang dedengkot yakni Ichdar YN.

Ichdar YN muncul sebagai petani. Lelaki berambut panjang dan bertubuh kekar itu menari dengan luwes sambil membersihkan saluran air persawahan.

Lalu datang empat penari lainnya, empat perempuan yang membentangkan gerak ritmis menanam padi. 

Baca Juga: Semua sepakat otopsi sosial di Bulukumba

Tari itu dibalut iringan musik tradisional dan sajak yang dibacakan penyair dan musisi dari atas sebuah stage.

“Sebenarnya itu hanya performing art dalam festival seni ini,” ujar Ichdar YN saat dikonfirmasi ihwal karya terbarunya tersebut, pada Senin 13 Juni 2022.

Jagat seni terkhusus performing art di Bulukumba dan Indonesia Timur selama lebih satu dekade selalu melekat pada SSB Al Farabi.

Mereka kelompok pementas seni yang terhitung sangat konsisten tampil di berbagai tempat di Indonesia hingga luar negeri.

‘Pajaga Lino’ adalah salah satu tarian karya SSB Al Farabi yang pernah dipentaskan di Singapura pada 2015 lalu.

‘Pajaga Lino’ juga pernah dipentaskan di Srawung Seni Segara Gunung, Sragen, Jawa Tengah tahun 2013 silam.

Sederet karya monumental lainnya dari Ichdar YN  dan SSB Al Farabi yakni "Spirit of Bahine Kajang" yang sukses 'menyihir' penonton di berbagai pentas.

Dalam waktu dekat SSB Al Farabi akan kembali tampil di sejumlah daerah.

"Dalam waktu dekat kami akan tampil di Selayar dan Jeneponto," jelas Ichdar YN.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler