WartaBulukumba - Jika lentera adalah benar-benar sumber cahaya bertutup kaca maka ia memang dapat digunakan untuk sinyal, obor, atau bahkan hanya sekadar dekorasi.
Namun itu adalah wilayah fisika. Sedangkan "Lentera Cinta untuk Palestina" merupakan sebuah wilayah bagi gelembung-gelembung kesadaran dan empati.
Ia lahir sebagai sebuah perhelatan dalam bentuknya yang konvensional, yakni stage atau pentas. Dan di sana niscaya ada cahaya. Lantaran ada doa bersama.
Dalam lembar skedul tertera nama Ketua Baznas Bulukumba, Muhammad Yusuf Shandy yang akan memimpin doa.
Sederet nama lainnya akan tampil dalam ragam seni pertunjukan. Mulai musik, art performing, sastra, dan lainnya.
Nama Ichdar YN terselip di sana, dan Bulukumba tentu saja mengenalinya sebagai dedengkot sanggar seni budaya Al Farabi, komunitas terpenting yang berada di balik pentas ini.
Baca Juga: Tak ada gempa tapi gedung pencakar langit China bergoyang-goyang
Datanglah ke Jalan Anggrek kota Bulukumba pada hari Senin 24 Mei 2021 dan bertangkupan dengan atmosfer pentas ini di GOR Matajang, tepat berhadapan dengan Rumah Jabatan Bupati Bulukumba.