Reptil terbang 'Naga Maut' raksasa digali di Argentina

- 25 Mei 2022, 06:00 WIB
Seorang paleontolog bekerja pada penggalian tulang dan fosil milik spesies pterosaurus yang baru ditemukan, Thanatosdrakon Amaru, di Aguada del Padrillo, Mendoza, Argentina 9 Agustus 2012. Gambar diambil 9 Agustus 2012.
Seorang paleontolog bekerja pada penggalian tulang dan fosil milik spesies pterosaurus yang baru ditemukan, Thanatosdrakon Amaru, di Aguada del Padrillo, Mendoza, Argentina 9 Agustus 2012. Gambar diambil 9 Agustus 2012. /Leonardo Ortiz David - Universidad de Cuyo/ Selebaran melalui REUTERS

WartaBulukumba - Langit di planet ini pernah dikuasai dan dijelajahi pterosaurus, reptil terbang raksasa!

Ilmuwan Argentina menemukan spesies baru pterosaurus yang dijuluki "Naga Maut" yang hidup 86 juta tahun yang lalu bersama dinosaurus.

Penemuan arkeologis itu menawarkan pengetahuan baru tentang karnivora yang tubuhnya sepanjang bus sekolah kuning.

Baca Juga: Ternyata simpanse berkomunikasi dengan bahasa ini

Dilansir dari Reuters pada Selasa, 24 Mei 2022, pterosaurus berukuran panjang sekitar 9 meter dan para peneliti mengatakan ia mendahului burung sebagai salah satu makhluk pertama di Bumi yang menggunakan sayap untuk berburu mangsanya dari langit prasejarah.

Tim ahli paleontologi menemukan fosil Thanatosdrakon amaru yang baru ditemukan di pegunungan Andes di provinsi Mendoza barat Argentina. Mereka menemukan bahwa bebatuan yang mengawetkan sisa-sisa reptil itu berasal dari 86 juta tahun yang lalu hingga periode Cretaceous.

Tanggal yang diperkirakan berarti reptil terbang yang menakutkan ini hidup setidaknya sekitar 20 juta tahun sebelum dampak asteroid di tempat yang sekarang menjadi semenanjung Yucatan, Meksiko, memusnahkan sekitar tiga perempat kehidupan di planet ini sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Baca Juga: Ilmuwan Brasil menetralisir racun ular berbisa dengan senyawa dari buah-buahan dan sayuran

Pemimpin proyek Leonardo Ortiz mengatakan dalam sebuah wawancara selama akhir pekan bahwa karakteristik fosil yang belum pernah terlihat sebelumnya memerlukan nama genus dan spesies baru, dengan yang terakhir menggabungkan kata Yunani kuno untuk kematian (thanatos) dan naga (drakon).

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x