Time traveler menjelajah waktu, mungkinkah? Ini penjelasan ilmiahnya

- 9 Oktober 2021, 23:39 WIB
Ilustrasi Waktu, Manfaatkan 5 Perkara Sebelum Kedatangan 5 Perkara Ini Menurut dr. Zaidul Akbar.
Ilustrasi Waktu, Manfaatkan 5 Perkara Sebelum Kedatangan 5 Perkara Ini Menurut dr. Zaidul Akbar. /Pixabay.com/FunkyFocus

WartaBulukumba - Tak ada yang paling memukau dari misteri sains kecuali time traveler atau 'penjelajah waktu'.

Benarkah manusia bisa menembus waktu? Faktanya, konsep perjalanan waktu masih merupakan misteri terbesar bagi sains yang belum terpecahkan hingga detik ini.

Konsep berjalan maju atau mundur ke titik berbeda dalam waktu, secara ilmiah disepakati sebagai gerak yang mirip seperti kita bergerak dalam ruang.

Baca Juga: Peringatan Stephen Hawking terkait Artifical Intellegence yang akan menggantikan manusia di Bumi

Realitanya adalah manusia berjalan dalam waktu dengan sistem segaris, dari waktu sekarang ke masa depan per satuan waktu sampai ujung, atau kerap disebut pula kematian.

Pada jajaran teoritis dalam sains, yang paling akrab bagi perjalanan waktu adalah teori relativitas khusus dan umum.

Hamparan teori relativitas menyarankan bahwa geometri harus tepat dari ruang-waktu, atau beberapa jenis gerakan dalam ruang, dapat memungkinkan manusia menembus waktu ke masa lampau dan sebaliknya menuju masa depan bila geometri itu  memungkinkan.

Baca Juga: Selain Alexander Smith inilah 5 time traveler yang menghebohkan dunia

Dalam ilmu fisika, konsep perjalanan waktu telah digunakan untuk memeriksa konsekuensi teori fisika seperti teori relativitas khusus, umum dan mekanika kuantum.

Sejauh ini belum ada bukti eksperimen dari perjalanan waktu. Teori fisika pun belum pernah menyimpulkan bahwa perjalanan waktu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.

Meski demikian, ada teori yang menyatakan bahwa kemungkinan melipat waktu untuk melompat dari suatu titik ke titik lainnya bisa dilakukan manusia.

Baca Juga: Badai matahari akan mengakibatkan kiamat internet berbulan-bulan

Telusur pada pelbagai literatur, Albert Einstein dalam teori relativitas yang terkenal sejagat itu mengungkapkan bahwa bagi seorang manusia yang diam secara relatif, waktu kelihatannya berjalan lebih lambat bagi sebuah objek yang bergerak dengan lebih cepat.

Sebagian besar ilmuwan fisika tidak bisa percaya bahwa perjalanan waktu itu memungkinkan. Lantaran setiap muncul teori yang memperbolehkan perjalanan waktu menuntut bahwa semua isyu kausalitas harus terpecahkan.

Sebagai contoh, apakah yang akan terjadi jika seseorang kembali ke masa lampau dan membunuh kakeknya? Lantas apakah seseorang itu tetap bisa eksis hidup saat kembali ke masa depan dengan catatan dia tak pernah ada akibat dia tak pernah punya kakek?Apakah penjelasan itu memungkinkan pula konsep paradoks waktu? 

Baca Juga: Temuan ilmuwan di Maros Sulsel, wanita Toalean 7.200 tahun lalu ini memiliki garis keturunan 'Alien'?

 

Stephen Hawking pernah berkata bahwa ketiadaan fakta wisatawan dari masa depan yang menjenguk kita di zaman ini merupakan sebuah argumentasi yang kuat dalam menentang adanya konsep perjalanan waktu.

Mennegok Teori relativitas Albert Einstein (E= m.c2)

Saah satu pusat ilmu pengetahuan itu bernama teori relativitas yang bersumber dari fisikawan Albert Einstein.

Relativitas Khusus diterima dalam beberapa tahun setelah Albert Einstein mengumumkannya. Dan ini terjadi di tengah derasnya peristiwa-peristiwa ilmiah, dan karena ini menjawab pertanyaan yang membingungkan banyak ilmuwan.

Teori ini juga memiliki kegunaan dalam bidang-bidang utama riset yang dilakukan saat itu, seperti fisika nuklir dan mekanika kwantum. Saat ini, relativitas khusus menjadi alat sehari-hari bagi para ahli fisika yang meneliti susunan materi dan gaya yang menyatukannya.

Baca Juga: Inilah 10 situs web berita terpopuler di Indonesia versi Alexa per 13 September 2021

Relativitas Umum berlaku dalam skala yang jauh lebih besar, pada bintang-bintang, galaksi, dan ruang angkasa yang luas.

Dibutuhkan waktu lebih lama untuk diterima, karena teori ini tampaknya tidak memiliki kegunaan prakltis. Einstein menggunakannya untuk menjelaskan kesederhanaan dan tatanan di balik alam semesta. Teori ini baru dapat diuji tahun 1960-an setelah akselerator partikel raksasa dan perlatan lain ditemukan menjadi lebih kuat.

Relativitas khusus meramalkan bahwa ketika sebuah objek mendekati kecepatan cahaya, maka akan terjadi hal-hal ganjil sebagai berikut.

Baca Juga: Erosi garam merusak lukisan gua tertua di dunia yang berada di Maros

1. Waktu melambat

Ini disebut dilatasi waktu. Diamati tahun 1941 dalam ekperimen partikel atom berkecepatan tinggi yang disebut muon.

Ini juga ditunjukkan tahun 1971, ketika jam yang amat sangat akurat, diterbangkan dengan cepat keliling dunia di atas pesawat terbang jet.

Setelah dua hari, jam itu berkurang sepersekian detik dibandingkan dengan jam yang sama di permukaan bumi, karena jam itu bergerak lebih cepat.

Baca Juga: Project Starline Google menyembunyikan bahaya dari obrolan 3D

2. Objek mengecil.

Objek yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, akan mengalami pemendekan sesuai arah geraknya.

Kalau roket antariksa bisa bergerak dengan separoh kecepatan cahaya, panjangnya akan sekitar enam per tujuh panjang aslinya di landasan luncur.

Efek ini sudah diteliti sejak tahun 1890-an.

Baca Juga: Spesies baru dinosaurus ditemukan di Australia, salah satu yang terbesar di dunia

3. Massa objek bertambah.

Ini artinya objek akan bertambah berat. Ini sudah diperlihatkan berulang kali dengan eksperimen partikel yang bergerak dengan kecepatan tinggi seperti elektron.

Dari ide inilah Eistein mengembangkan rumus terkenalnya

Mungkinkah manusia bisa bergerak secepat cahaya? Seiring bertambahnya massa orang tersebut, maka gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya bergerak lebih cepat lagi juga terus bertambah.

Baca Juga: Fenomena 'ada telur dalam telur', ini penjelasan ilmiahnya

Pada hampir kecepatan cahaya, massa akan begitu besar sampai gaya yang dibutuhkan untuk memberikan dorongan ekstra itu akan sangat besar sampai mustahil. Akibatnya kecepatan cahaya tidak akan benar-benar tercapai.

Dalam A Brief History of Time-nya, fisikawan Stephen Hawking mengatakan seluruh model jagat raya kontemporer yang dibangun oleh para fisikawan atau astrofisikawan berdasarkan pada asumsi bahwa Relativitas Umum dan Mekanika Kuantum itu benar.

Dari statemen ini pun terbuka peluang bahwa mungkin saja baik Relativitas Umum ataupun Mekanika Kuantum itu “tidak benar”.***

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x