Segini biaya hidup jika manusia pindah ke Bulan

8 Oktober 2023, 15:57 WIB
Rancangan perusahaan ICON untuk konstruksi bangunan perumahan di Bulan /Iconbuild.com

WartaBulukumba.Com - Serupa di Bumi, di Bulan juga ada suasana malam sunyi. Meskipun di jam-jam tertentu, alat-alat berat sedang mengebor dan membangun pemukiman, koloni! Dalam keheningan alam semesta, di balik jendela canggih habitat Bulan, para penghuninya mungkin akan mengenang masa ketika Bumi masih adalah rumahnya.

 

Teknologi canggih telah membawanya ke sini, meskipun perasaannya masih terpaut di planet birunya yang jauh. Cahaya Bulan memantul pada layar holografis yang menampilkan gambar planet Bumi, rumahnya yang dulu.

Saat ini, rencana untuk menjajah Bulan bukan lagi hanya impian. Misi Artemis NASA dijadwalkan akan lepas landas pada tahun 2024, dengan tujuan mengirim kru manusia untuk menjelajahi permukaan Bulan. Misi ini memberikan harapan bahwa kita akan dapat membangun pemukiman yang stabil di sana.

Baca Juga: Peneliti temukan unsur 'air' yang mendukung kehidupan alien di bulan Uranus

Namun, NASA saat ini hanya fokus pada pengiriman astronaut. Perusahaan teknologi luar angkasa memiliki pandangan yang lebih luas tentang masa depan, di mana manusia akan pindah dari Bumi ke Bulan. Mereka percaya bahwa dengan populasi Bumi yang terus meningkat dan teknologi luar angkasa yang semakin maju, hidup di Bulan bisa menjadi hal yang biasa.

Badan antariksa dari berbagai negara sedang berlomba-lomba untuk membuka pintu bagi manusia agar bisa tinggal di sana. Namun, apakah kita pernah memikirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalani kehidupan di sana?

Meski NASA hanya berfokus pada pengiriman astronaut, perusahaan teknologi luar angkasa melihat lebih jauh ke masa depan ketika manusia terpikir untuk pindah dari Bumi ke Bulan.

“Dengan Bumi yang semakin padat dan teknologi luar angkasa yang semakin maju, tidak lama lagi kehidupan di Bulan menjadi sesuatu yang normal,” demikian kata penelitian tersebut seperti dikutip dari Daily Mail.

Baca Juga: Alien di bulan Saturnus? Ilmuwan ungkap cara menemukannya

Biaya Hidup di Bulan

Anda bisa simak berikut ini data biaya per transportasi dikumpulkan dari SpaceX, untuk menghitung jumlah pengiriman logistik ke permukaan Bulan. Rumah pertama di Bulan yang dapat digunakan sepenuhnya adalah USD 48.454.063 atau setara Rp758 miliar.

Setelah rumah mahal ini selesai dibangun, rumah-rumah berikutnya akan berharga lebih 'murah', sekitar USD 40.662.642 atau setara Rp 636 miliar karena bahan bangunan dan para pekerja sudah tinggal di Bulan.

Panduan ini pun memberi tahu calon penghuni untuk memperkirakan markup properti akan berkisar di rata-rata 27,61% setelah manusia lainnya mulai ramai berpindah dari Bumi.

Baca Juga: Nazi Jerman memiliki teknologi piring terbang UFO dan mendarat di bulan tahun 1942?

Ide tinggal di Bulan mungkin terdengar seperti kehidupan yang mengasyikkan. Tapi perlu diingat, mereka yang cukup berani untuk mengambil keputusan tersebut harus mempertimbangkan berbagai gaya hidup di Bulan yang menyertainya. Salah satunya, mempertimbangkan untuk menghasilkan energi di kondisi cuaca dan suhu yang ekstrem.

Menurut perhitungan Money.com, biaya hidup di Bulan setidaknya akan mencapai USD 325.067 atau sekitar Rp5 miliar per bulan. Cara paling efisien untuk menghasilkan listrik di Bulan adalah dengan membeli reaktor nuklir kecil seharga USD 1,3 miliar. Alternatifnya, Anda bisa berinvestasi dalam 34 panel surya yang membutuhkan biaya USD 23.616 (Rp369 juta) per rumah.

Selain itu, penduduk Bulan juga harus belajar cara bertahan hidup di sana, termasuk menanam makanan mereka sendiri. Diperkirakan, rumah tangga berisi empat orang akan membutuhkan total tujuh rumah untuk menghasilkan 1,1 ton makanan di Bulan, yang juga membutuhkan banyak air.

Baca Juga: Peneliti temukan pangkalan asing di Titan bulan Saturnus! Alien?

Tantangan Suhu Ekstrem

Meskipun ide tinggal di Bulan terdengar menarik, kita harus ingat bahwa mereka yang mengambil keputusan ini harus mempertimbangkan berbagai tantangan yang ada. Salah satunya adalah bagaimana menghasilkan energi di kondisi cuaca dan suhu ekstrem.

Beruntungnya, NASA baru-baru ini mengumumkan bahwa ada sumber air di permukaan Bulan yang dapat diakses. Meskipun jumlahnya terbatas, hal ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan koloni manusia di sana.

Namun, satu-satunya cara untuk menghasilkan air dalam jumlah besar adalah dengan memurnikan dan menggunakan kembali limbah air. Ironisnya, limbah air dari Bulan yang dibawa kembali ke Bumi memiliki kandungan helium-3 yang dapat menjadi sumber energi potensial untuk mengatasi krisis energi di dunia.

Dengan semua pertimbangan biaya hidup di Bulan ini, langkah selanjutnya adalah memilih lokasi yang sesuai dengan isi kantong Anda. Apakah Anda akan menjadi salah satu pionir yang berani memulai kehidupan baru di Bulan? Semuanya tergantung pada impian dan tekad Anda, serta kesiapan untuk menghadapi tantangan di alam semesta yang belum terjamah ini.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler