Network
WartaBulukumba.Com - Narasi di seputar alien dan UFO dengan ratusan laporan penampakan di seluruh dunia adalah seolah pengembaraan sains di malam gelap di tengah hutan rimba yang sunyi. Adakalanya terlihat 'kilatan cahaya biru misterius di langit', yaitu berupa penjelasan-penjelasan alternatif secara ilmiah.
Pemahaman umum dalam budaya populer yang paling lazim adalah alien dengan tubuh hijau kebiruan keluar dari wahana antariksa yang kita sebut benda terbang tak dikenal atau Unidentified Flying Objects (UFO). Suara burung hutan juga menyambut kehadiran mereka. Apakah mereka datang dalam damai atau membawa pesan misterius? Lantas dari mana mereka berasal?
Sebuah hasil penelitian yang sangat mengejutkan sejak lama dipaparkan oleh Dr. Michael Masters. Dia menjelajahi apakah "UFO" dan "alien" mungkin adalah keturunan manusia kita yang jauh, yang kembali dari masa depan untuk mempelajari masa evolusi hominin mereka sendiri.
Baca Juga: Kisah Albert Einstein, pesawat UFO dan mayat alien di Insiden Roswell 1947
Baca Juga: Alor UFO Incident 1959, salah satu peristiwa sejarah kemunculan Alien di Indonesia
Identified Flying Objects
Dr. Michael Masters mensintesis penelitian terkini dari bidang antropologi, astronomi, astrobiologi, dan fisika, memeriksa pesawat dan makhluk yang sering terlihat dalam konteks tren biologis dan budaya dominan sepanjang evolusi manusia.
Dalam buku berjudul "Identified Flying Objects: A Multidisciplinary Scientific Approach to the UFO Phenomenon" oleh Dr. Michael P. Masters, Profesor Antropologi Biologi di Montana Tech Butte, Montana, Amerika Serikat, tersibak hasil-hasil penelitiannya yang menginvestigasi morfologi manusia pada mata, rongga mata, tengah wajah, otak, dan tengkorak neurokranial, serta bagaimana variasi modern dan perubahan evolusioner dalam fitur-fitur ini dapat membatasi mata dan jaringan sekitar mata yang berkaitan dengan penurunan akuitas visual pada manusia.
Baca Juga: Fenomena UFO di langit Nuremberg tahun 1561! Alien antarspesies melakukan pertempuran?
