Studi Profesor Antropologi Biologi: Alien dan fenomena UFO selama ini adalah makhluk Bumi dari masa depan

WartaBulukumba.Com -  Mereka, yang pada sekali waktu dianggap sebagai dewa, menciptakan teknologi beyond our wildest dreams. Sisa-sisa peradaban ini hadir dalam bentuk arkeologis berupa puing-puing misterius. Budaya populer hari ini menyebut mereka sebagai 'alien' dan 'UFO'.

Jutaan tahun lampau, ketika Bumi masih terlalu muda untuk menampung manusia, peradaban misterius dan maju telah tumbuh d alam catatan sejarah kosmis, namun tidak tertulis dalam sejarah yang dikenal manusia saat ini. Kita hanya bisa menggapainya dalam wacana atau fenomena seputar UFO dan alien.

Sebuah hasil penelitian mencengangkan itu sejak lama diungkapkan Dr. Michael Masters, seorang profesor antropologi biologi dan penulis buku "Identified Flying Objects,". Dia menjelajahi apakah "UFO" dan "alien" mungkin adalah keturunan manusia kita yang jauh, yang kembali dari masa depan untuk mempelajari masa evolusi hominin mereka sendiri.

Baca Juga: Misteri bangsa Nisnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang membangun Atlantis dan Lemurian?

Baca Juga: Keterkaitan Alien, UFO dan Atlantis diungkap pakar dalam 'Kisah Para Javana dan Rahasia Mesin Anti Gravitasi'

Identified Flying Objects

Dr. Michael Masters mensintesis penelitian terkini dari bidang antropologi, astronomi, astrobiologi, dan fisika, memeriksa pesawat dan makhluk yang sering terlihat dalam konteks tren biologis dan budaya dominan sepanjang evolusi manusia.

Presentasi Dr. Michael Masters bertujuan untuk menawarkan sudut pandang yang unik dan pendekatan multidisiplin yang baru dalam menyelidiki fenomena UFO, sambil juga memeriksa penjelasan lain di luar model "Extratempestrial" ini.

Dalam buku berjudul "Identified Flying Objects: A Multidisciplinary Scientific Approach to the UFO Phenomenon" oleh Dr. Michael P. Masters, Profesor Antropologi Biologi di Montana Tech Butte, Montana, Amerika Serikat, tersibak hasil-hasil penelitiannya yang menginvestigasi morfologi manusia pada mata, rongga mata, tengah wajah, otak, dan tengkorak neurokranial, serta bagaimana variasi modern dan perubahan evolusioner dalam fitur-fitur ini dapat membatasi mata dan jaringan sekitar mata yang berkaitan dengan penurunan akuitas visual pada manusia.

Baca Juga: Mata rantai misteri alien, UFO, Atlantis dan Situs Gunung Padang: Albert Einstein pernah ungkap sesuatu!