Network
WartaBulukumba.Com - Seorang penulis dan peneliti Fiona Broome mengingat liputan berita internasional tentang kematian Nelson Mandela pada tahun 1980-an. Dia menemukan orang lain yang memiliki kenangan ini.
Mengutip Medical News Today, Fiona Broome menciptakan istilah ini lebih dari satu dekade yang lalu ketika dia membuat situs web yang merincikan kenangannya tentang mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang meninggal di penjara pada tahun 1980-an.
Yang terjadi pada Broome adalah dia didera Efek Mandela atau "Mandela Effect", sejenis ingatan palsu yang terjadi ketika banyak orang yang berbeda secara keliru mengingat hal yang sama. Istilah ini merujuk pada ingatan palsu yang luas bahwa Nelson Mandela, aktivis hak asasi manusia Afrika Selatan dan mantan presiden, meninggal di penjara pada tahun 1980-an.
Kenyataan di dunia realitas, Nelson Mandela tidak meninggal di penjara pada tahun 1980-an. Setelah menjalani 27 tahun di penjara, Mandela menjadi presiden Afrika Selatan dari tahun 1994 hingga 1999. Dia meninggal pada tahun 2013.
Baca Juga: Inilah sejumlah spesies alien 'awak UFO' yang diduga pernah mengunjungi Planet Bumi
Baca Juga: Time traveler sangat mungkin! Dokumen rahasia Alien dan UFO Pentagon membeberkannya
Efek Mandela adalah fenomena di mana sejumlah orang mempunyai ingatan yang salah tentang peristiwa, fakta, atau detail tertentu dalam sejarah, budaya pop, atau pengalaman pribadi. Fenomena ini seringkali terjadi ketika banyak orang secara keliru meyakini bahwa sesuatu terjadi atau ada, padahal tidak.
Fenomena Efek Mandela sering kali terjadi dalam hal-hal seperti lirik lagu, kutipan terkenal, judul buku, atau bahkan warna logo suatu merek. Ini dapat disebabkan oleh salah interpretasi, permainan ingatan, atau pengaruh budaya populer.
Realitas alternatif atau alam semesta paralel Broome menjelaskan Efek Mandela sebagai kenangan yang jelas tentang peristiwa yang tidak pernah terjadi dalam realitas ini. Penjelasannya terkait dengan beberapa teori populer yang mengusulkan bahwa Efek Mandela terjadi ketika realitas kita berinteraksi dengan realitas alternatif atau alam semesta paralel lainnya. Meskipun penjelasan ini mengacu pada teori-teori fisika yang nyata, mereka kurang mendapatkan dukungan ilmiah.
