Misteri Situs Gunung Padang: Ada beberapa kesamaannya dengan Atlantis

8 September 2023, 22:19 WIB
Situs Gunung Padang / Pusat Penelitian Arkeologi Nasional/

WartaBulukumba.Com - Di malam hari, bintang-bintang berkilauan di atas reruntuhan, seakan menciptakan portal menuju dimensi lain. Situs Gunung Padang adalah tempat di mana waktu dan ruang bersentuhan, dan misteri tetap mengalir dalam setiap batu dan tiupan angin.

Situs Gunung Padang terdiri dari beberapa teras yang disusun secara melingkar. Teras-teras ini terbuat dari batu andesit yang sangat besar dan berat. Ukuran batu-batu ini bahkan lebih besar dari batu yang digunakan untuk membangun Piramida di Giza, Mesir.

Dalam senyapnya, suara angin membelai rerumputan dan mengisahkan legenda masa lalu. Namun sampai hari ini, Situs Gunung Padang masih terus memendam misteri masa silam. Ada pula yang menautkannya dengan peradaban Atlantis yang hilang!

Baca Juga: Hubungan mengejutkan Gunung Padang dengan Atlantis: Pakar sesar dan seismik sebut Plato tidak berbohong

Situs Gunung Padang, sebuah situs bersejarah yang masih menyimpan misteri yang tak terpecahkan. Saat matahari merayap di langit, kuil kuno dengan batu-batu purba menciptakan bayangan yang menggetarkan. Suasana tenang bercampur dengan aura misterius.

Situs Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu situs prasejarah terbesar di Indonesia. Situs ini telah menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara sejak ditemukan pada tahun 1914 oleh seorang arkeolog Belanda, N. J. Krom.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim arkeolog dari Universitas Indonesia, situs Gunung Padang dibangun pada sekitar tahun 5.000 SM. Hal ini menjadikan situs ini sebagai salah satu bangunan kuno terbesar dan tertua di dunia.

Baca Juga: Menguak tautan misteri Gunung Padang dan Benua Atlantis: Ada peradaban maju jauh sebelum Homo Sapiens

Penemuan situs Gunung Padang telah menimbulkan banyak spekulasi dan kontroversi. Beberapa ahli percaya bahwa situs ini merupakan bukti keberadaan peradaban kuno yang sangat maju di Indonesia. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa situs ini hanya merupakan sebuah tempat pemujaan atau tempat tinggal sederhana.

Atlantis yang Hilang

Salah satu spekulasi yang paling menarik adalah kemungkinan situs Gunung Padang merupakan Atlantis yang hilang. Atlantis adalah sebuah kota legendaris yang diyakini tenggelam ke dalam laut pada sekitar 11.000 SM.

Spekulasi ini muncul karena beberapa kesamaan antara situs Gunung Padang dengan deskripsi Atlantis yang ditulis oleh Plato, seorang filsuf Yunani kuno. Plato menggambarkan Atlantis sebagai sebuah kota yang sangat maju, dengan teknologi yang jauh lebih canggih dari peradaban pada masanya.

Baca Juga: Misteri Gunung Padang kian mencengangkan: Selain Atlantis ada peradaban Lemuria yang jauh lebih tua

Kesamaan antara situs Gunung Padang dan Atlantis antara lain:

  1. Keduanya merupakan kota yang besar dan kompleks.
  2. Keduanya memiliki bangunan-bangunan yang terbuat dari batu besar.
  3. Keduanya terletak di dekat laut.

Namun, ada juga beberapa perbedaan antara situs Gunung Padang dan Atlantis. Misalnya, Plato menggambarkan Atlantis sebagai sebuah pulau, sedangkan situs Gunung Padang terletak di daratan.

Terlepas dari adanya perbedaan-perbedaan tersebut, spekulasi bahwa situs Gunung Padang merupakan Atlantis yang hilang tetap menarik untuk dibahas. Situs ini memiliki potensi untuk mengubah pemahaman kita tentang sejarah peradaban manusia.

Baca Juga: Menemukan Atlantis yang hilang di situs Gunung Padang: Ada penjelasan menarik dalam dua buku kuno karya Plato

Penelitian lebih lanjut di situs Gunung Padang masih terus dilakukan. Dengan penelitian yang lebih mendalam, kita mungkin akan bisa mengungkap misteri situs ini dan menemukan jawaban atas pertanyaan apakah situs ini memang merupakan Atlantis yang hilang.

Sejarah ditemukannya Situs Gunung Padang

Ditakik dari laman Arkenas.kemdikbud.go.id, Situs Gunung Padang pertama kali ditemukan pada tahun 1891 oleh H.F.K. Verbeek, seorang arkeolog Belanda. Pada saat itu, Verbeek menduga situs ini merupakan sebuah punden berundak, yaitu bangunan kuno yang terbuat dari batu yang ditumpuk secara bersusun.

Pada tahun 1914, Willem Frederik Stutterheim, seorang arkeolog Belanda lainnya, kembali melakukan penelitian di situs Gunung Padang. Stutterheim membenarkan dugaan Verbeek bahwa situs ini merupakan sebuah punden berundak. Ia juga menemukan bahwa situs ini memiliki lima teras yang tersusun secara menurun.

Baca Juga: Selain situs Gunung Padang, reaktor nuklir purba 2 milyar tahun di Gabon bisa reset sejarah peradaban manusia

Pada tahun 2012, sebuah tim peneliti dari Indonesia dan Amerika Serikat melakukan penelitian di situs Gunung Padang.

Tim peneliti ini dipimpin oleh Profesor Danny Hilman Natawidjaja, seorang geolog dari Universitas Indonesia. Hasil penelitian tim ini menunjukkan bahwa situs Gunung Padang memiliki usia yang jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Tim peneliti ini memperkirakan bahwa situs ini dibangun sekitar 10.000 tahun yang lalu, menjadikannya sebagai salah satu situs prasejarah tertua di dunia.

Hasil penelitian tim peneliti ini menimbulkan kontroversi di kalangan para ahli. Beberapa ahli percaya bahwa hasil penelitian ini valid dan bahwa situs Gunung Padang memang berusia 10.000 tahun. Namun, beberapa ahli lainnya meragukan hasil penelitian ini dan berpendapat bahwa situs Gunung Padang tidak mungkin berusia setua itu.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler