Astronom: Roket seberat 3 ton yang menabrak Bulan adalah sampah antariksa dari China

4 Maret 2022, 20:55 WIB
Ilustrasi Bulan. /Unsplash.com/David Dibert

WartaBulukumba - Beratnya 3 ton, sampah antariksa berupa roket yang dibuang.

Roket itu menabrak bulan pada hari Jumat 4 Maret 2022. Asal-usulnya masih diperdebatkan.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Live Science pada Jumat, 4 Maret 2022, beberapa astronom yang telah melacak potongan sampah antariksa mengatakan itu dari China, meskipun pejabat China telah membantah.

Baca Juga: Astronom temukan bintang 'vampir'

Roket yang dibuang akan melaju dengan kecepatan 5.771 mph (9.288 km/jam) ketika menabrak kawah Hertzsprung di sisi jauh bulan pada pukul 7:25 pagi EST (1225 GMT) Jumat.

Energi dari tabrakan itu diperkirakan akan melubangi kawah yang dangkal dan mengirimkan segumpal debu bulan setinggi ratusan mil.

Acara ini akan menandai pertama kalinya bahwa setiap sampah luar angkasa secara tidak sengaja bertabrakan dengan permukaan bulan.

Baca Juga: Alien? Makhluk aneh di Australia ini membuat bingung para ahli biologi

Banyak ahli sekarang berpikir bahwa rongsokan, yang telah meluncur di sekitar ruang angkasa selama lebih dari tujuh tahun, adalah tahap atas roket yang diluncurkan selama salah satu perampokan pertama China ke bulan, pada tahun 2014.

Namun para pejabat China mengklaim bahwa tahap atas mereka terbakar di atmosfer bumi bertahun-tahun yang lalu. Karena tumbukan akan terjadi di sisi jauh bulan, dibutuhkan ilmuwan berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan, untuk menemukan kawah dan bukti yang tersisa yang dapat menyelesaikan kasus asal usul roket yang kontroversial.

Bill Gray, seorang astronom AS dan pengembang perangkat lunak pelacak asteroid Project Pluto, mengatakan dia yakin bahwa "penabrak bulan" adalah roket China.

Baca Juga: Misteri Batu Ica milik Javier Cabrera di Peru! Teknologi Alien?

"Saya cukup yakin bahwa tidak mungkin ada hal lain," kata Gray kepada Live Science. "Pada titik ini, kita jarang mendapatkan sesuatu yang begitu pasti."

Gray adalah astronom pertama yang memprediksi bahwa puing-puing akan bertabrakan dengan bulan setelah pertama kali terlihat berjatuhan di luar angkasa pada Maret 2015. Objek tersebut (yang diberi nama sementara WE0913A) diambil oleh Catalina Sky Survey, sebuah proyek yang menggunakan teleskop di Arizona untuk memindai langit untuk mencari asteroid berbahaya yang bisa menabrak Bumi.

Tapi WE0913A tidak mengorbit matahari seperti asteroid. Itu mengorbit Bumi, membuat Gray curiga bahwa objek itu buatan manusia.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler