Reruntuhan kota Romawi ditemukan di Inggris, ada 300 uang kuno dan bejana kaca

23 Januari 2022, 13:00 WIB
Colloseum, peninggalan Kekaisaran Romawi yang paling banyak dikunjungi wisatawan /Instagram.com/@suitcase_squirrell

WartaBulukumba - Sisa-sisa sebuah desa di Zaman Besi yang sangat terpelihara dengan baik yang tumbuh menjadi kota perdagangan Romawi kuno yang ramai muncul dalam temuan arkeologi.

Harta karun memukau bagi arkeologi yang  ditemukan oleh para arkeolog berupa uang kuno 300 koin Romawi, bejana kaca, dan sumur air.

Kawasan itu terletak di Distrik South Northamptonshire, Inggris di Britania Raya pada zaman sekarang.

Baca Juga: Fisika tak mampu menjelaskannya! Partikel ini mengarungi alam semesta dengan kecepatan cahaya

Dilansir WartaBulukumba.com dari Live Science pada Ahad 23 januari 2022, sekitar 80 arkeolog dari Museum of London Archaeology (MOLA) Headland Infrastructure 'meriuh' dalam penelitian ini.

Mereka menghabiskan tahun lalu menggali situs sebelum pembangunan HS2, kereta api berkecepatan tinggi baru.

"Apa yang akan Anda lihat adalah kumpulan aktivitas, orang-orang melakukan hal yang berbeda - orang yang hidup, orang yang bekerja, dan orang yang berdagang juga," James West, manajer situs MOLA, mengatnguraikan dalam sebuah video.

Para arkeolog telah melintasi Blackgrounds melalui lorong sejarah, namun baru setelah survei dan penggalian HS2 mereka menyadari situs yang luar biasa ini memang harus dilestarikan.

Baca Juga: Gravitasi menurut Newton 'dipatahkan' oleh gravitasi menurut Albert Einstein dalam Teori Relativitas

Misalnya, para arkeolog mengetahui bahwa selama Zaman Besi, desa tersebut memiliki lebih dari 30 rumah bundar yang terletak di dekat jalan. Seiring waktu, pemukiman menjadi lebih makmur dan berkembang.

Selama periode Romawi, misalnya, orang-orang Blackgrounds membangun gedung dan jalan batu baru, menurut sebuah pernyataan.

Transisi dari desa Zaman Besi ke kota Romawi terjadi begitu cepat, kemungkinan penduduk Blackgrounds tetap sama, beradaptasi dengan cara Kekaisaran Romawi — transisi yang dikenal sebagai Romanisasi.

Baca Juga: Misteri Chronovisor, 'mesin waktu' untuk time traveler yang tersembunyi di Vatikan?

Ini termasuk menggunakan kebiasaan Romawi, produk dan teknik bangunan, kata para arkeolog.

Salah satu teknik pembangunan ini adalah jalan Romawi selebar 33 kaki atau 10 meter, yang menurut pernyataan itu "luar biasa dalam ukurannya", karena sebagian besar jalan Romawi tidak lebih dari 13 kaki (4 m). 

Jalan yang begitu luas akan dipenuhi dengan hewan dan orang-orang yang memuat dan menurunkan barang dari gerobak. Jalan ini, serta Sungai Cherwell di dekatnya, kemungkinan membantu menjadikan Blackgrounds sebagai pusat perdagangan yang berkembang pesat.

Baca Juga: Uang kuno bergambar Alien dan UFO membuktikan kedatangan mereka pada masa lalu?

Penggalian mengungkapkan bahwa pemukiman itu dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk sektor domestik yang dipenuhi dengan fondasi bangunan, dan kawasan industri yang memiliki bengkel, tempat pembakaran, dan sumur yang diawetkan.

Salah satu bagian dari Blackgrounds memiliki tanah merah menyala, indikasi bahwa telah terjadi pembakaran di lokasi tersebut — misalnya untuk memanggang roti, pengecoran untuk pengerjaan logam atau tempat pembakaran untuk tembikar.

Artefak lain yang menunjukkan kemakmuran Blackgrounds termasuk aksesori tenun Romawi, tembikar dekoratif, dan bros berbentuk kepala ular Romawi.

Baca Juga: Bukan pangkalan Alien, justru robot Curiosity di Mars temukan 'tanda kehidupan' ini

Tim arkeologi bahkan menemukan galena, mineral sulfida timbal yang dihancurkan Romawi kuno dan dicampur dengan minyak untuk membuat riasan.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler