Network
WartaBulukumba.Com - Banyak harapan tersembunyi di antara jalinan suara. Pemilu, panggung demokrasi, merangkai impian di setiap coblosan. Di sela dinding-dinding bilik TPS, nasib masa depan bangsa terpatri. Sesungguhnya, di sini, anak-anak bangsa menyuarakan cita-cita bersama melalui Pemilu.
Indonesia, dalam beberapa bulan ke depan, akan melaksanakan Pemilu serentak yang penuh tantangan. Disinformasi dan ujaran kebencian melalui media sosial menjadi ancaman besar, terutama bagi pemilih muda yang semakin meningkat jumlahnya.
Dalam menghadapi kondisi ini, Nakara Foundation bersama UNESCO dan didukung oleh Uni Eropa meluncurkan Kompetisi HACKATHON 2023, sebuah ajang bertajuk Hacking4HoaxFreeElections.
Baca Juga: Data KPU dibobol: Ngeri! Hacker bisa mengubah hasil penghitungan suara Pemilu 2024
Melanie Agustine dari Nakara Foundation menjelaskan urgensi kompetisi ini.
"Bekerjasama dengan kalangan mahasiswa dan media adalah langkah krusial untuk membekali mereka dalam menyaring konten online secara kritis dan efektif," terang Melanie Agustine melalui keterangan tertulis yang diterima WartaBulukumba.Com pada Selasa, 5 Desember 2023.
Kompetisi ini terbuka bagi tim terdiri dari 5 orang dari kalangan mahasiswa dan media massa.
Baca Juga: Apa yang bisa diperoleh rakyat dari Pemilu yang cacat etika dan moral?
