Kredibilitas pencapresan Prabowo-Gibran bisa hancur! Sejumlah pakar ungkap alasannya

WartaBulukumba.Com - Lingkaran frasa yang saling bertaut kuat di hari-hari ini adalah pencapresan pasangan Prabowo-Gibran, putusan MK, dan politik dinasti keluarga Jokowi.  Kredibilitas pencapresan pasangan Prabowo-Gibran bisa hancur! Pakar ungkap alasannya.

Sebuah analisis mengejutkan dipaparkan Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam.

Ahmad Khoirul Umam melihat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai "karpet merah" bagi Gibran sebagai pendamping Prabowo memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai amunisi dalam kampanye politik.

"Hal ini akan menjadi amunisi yang sangat efektif untuk mendegradasi dan menghancurkan kredibilitas pencapresan mereka," urainya, dikutip dari BBC pada Senin, 23 Oktober 2023.

Baca Juga: 22 syarat minimal Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 yang layak dipilih rakyat Indonesia

Putusan MK

Khoirul menganggap bahwa caranya adalah dengan mempertanyakan secara hukum putusan MK tersebut dan menunjukkan adanya konflik kepentingan atau tekanan politik yang mungkin memengaruhi independensi dan netralitas hakim.

Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, mengatakan bahwa penunjukkan Gibran sebagai pendamping Prabowo menyempurnakan dinasti politik yang telah diperkenalkan oleh Joko Widodo.

"Putusan MK adalah pintu sempurna untuk dinasti politik Jokowi, karena dengan putusan itu, pintu untuk anak Jokowi, Gibran, terbuka sebagai bakal cawapres. Putusan itu juga diambil oleh paman iparnya sendiri sebagai Ketua MK," kata Ubedilah.

Politik Dinasti

Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, praktik politik dinasti adalah pewarisan kekuasaan politik kepada anggota keluarga tanpa mempertimbangkan kapabilitas.