Denny Indarayana: 'Anies segera jadi tersangka korupsi di KPK'

- 21 Juni 2023, 15:54 WIB
Denny Indrayana.
Denny Indrayana. /Instagram.com/@DennyIndrayana

WartaBulukumba - Mencuit dari Melbourne, Australia, Denny Indrayana mengunggah sebuah narasi menggetarkan ihwal cawe cawe Presiden Jokowi dan kekhawatiran tentang Anies Baswedan akan jadi tersangka KPK!

Dalam narasi yang diberi tajuk "Cawe-cawe Jokowi menjegal ABeWe, MAU RIBUT MENUNDA PEMILU?", pakar Hukum Tata Negara itu menyematkan subjudul: "Anies segera jadi tersangka korupsi di KPK!" melalui akun Twitter-nya, @dennyindrayana, pada Rabu, 21 Juni 2023.

Narasi yang diunggah Denny Indrayana yang disebutkan tanggal dan tempat penulisan yakni Melbourne, 21 Juni 2023.

Baca Juga: Poling online Caleg PKS Dapil 3 Kabupaten Bulukumba: Umy Asyiatun Khadijah masih teratas

"Kabar itu sudah menjadi informasi yang beredar di banyak kesempatan. Bukan hanya saya, banyak yang sudah menyatakannya. Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar, misalnya, dalam beberapa podcast sudah menyatakan, pentersangkaan adalah salah satu skenario pamungkas Istana untuk menjegal Anies Baswedan menjadi kontestan dalam Pilpres 2024," tulis Denny dalam prolognya.

"Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat. Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa," lanjutnya.

Sebenarnya, saya tidak terkejut. Dalam tulisan, “Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies   https://integritylawfirms.com/indonesia/2023/04/24/bagaimana-jokowi-mendukung-ganjar-mencadangkan-prabowo-dan-menolak-anies/), sudah saya sampaikan, Jokowi menggunakan 9 strategi 10 sempurna, yaitu:

Baca Juga: Tanggapi putusan MK sistem Pemilu 2024, politisi milenial Bulukumba ungkap tantangan ini

1.  Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden.

2. Kedua, masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.

3. Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik.

4. Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.

5. Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya.

Baca Juga: Putusan MK sistem Pemilu 2024, politisi Bulukumba TSY sebut 'Angin segar dan kemenangan demokrasi tetapi...'

6. Keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.

7. Ketujuh, adalah tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.

8. Kedelapan, Jokowi adalah membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK. Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E.

9. Kesembilan adalah mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

10. Kesepuluh, yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik. Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru Beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Partai NasDem: 'Sudah saatnya Indonesia punya pemimpin kelas dunia!'

Denny Indrayana juga menyebutkan bahwa satu persatu tulisannya sejak April lalu mulai terbukti.

"Tulisan saya di 24 April 2023 itu mulai terbukti. Saya berharap, Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies. Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya? Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu, dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," tandas Denny Indrayana.***

 

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah