Denny Indrayana sebut Partai NasDem kembali digoyang, Menteri SYL bakal dibidik kasus narkoba

- 3 Juni 2023, 13:03 WIB
Ilustrasi Pilpres.2024
Ilustrasi Pilpres.2024 /Pixabay/mohamed_hassan

WartaBulukumba - Bidik membidik kasus dalam serangan politik? Aroma ancaman nyata terhadap keadilan dalam Pilpres 2024 diungkapkan Pakar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana.

Denny Indrayana menyentil soal bahaya yang terkandung dalam tindakan Presiden Jokowi yang terus-menerus menegaskan bahwa dirinya tidak akan netral dalam Pemilihan Presiden 2024.

"Cawe-cawe Presiden Jokowi yang menegaskan tidak akan netral semakin membahayakan keadilan dalam Pilpres 2024," tulis Denny Indrayana dalam cuitannya melalui akun @dennyindrayana pada Jumat, sebagaiman dikutip WartaBulukumba.com pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Baca Juga: Denny Indrayana: 'Cawe-cawenya Presiden Jokowi nyata terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat'

Yang mengejutkan, ada narasi bahwa Menteri SYL akan dibidik kasus narkoba dan Menteri Sn dibidik kasus korupsi. Denny menyematkan narasi itu dalam huruf yang di-bold.

Tangkapan layar cuitan Denny Indrayana/Twitter.com/@dennyindrayana
Tangkapan layar cuitan Denny Indrayana/Twitter.com/@dennyindrayana

"Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran," urainya.

Namun, bukan hanya sekadar keadilan dalam konteks Pilpres yang menjadi perhatiannya. 

Baca Juga: Denny Indrayana merilis pernyataan terkait putusan MK soal sistem Pemilu Legislatif

Dalam cuitannya, ia mengingatkan bahwa hukum tidak boleh diterapkan dengan cara yang diskriminatif, memilih-milih kasus, dan memihak hanya pada pihak oposisi atau koalisi yang berkuasa.

Denny Indrayana lalu mengutip sebuah Hadist yang mengisahkan kemarahan Rasulullah Muhammad SAW ketika seorang sahabat mengusulkan pengurangan hukuman bagi anak kepala suku Makhzumiyah. 

Untuk menegaskan pentingnya keadilan dalam hukum, Nabi Muhammad SAW pernah berseru, "Seandainya Fatimah Binti Muhammad sendiri yang mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya."

Baca Juga: Denny Indrayana: Jika Partai Demokrat 'dicopet' maka pencapresan Anies Baswedan hampir pasti gagal

Ganjar Pranowo Membela Cawe-cawe Presiden Jokowi

Bakal calon presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo menilai pernyataan Presiden Jokowi soal cawe-cawe adalah dalam koridor hak politiknya sebagai kader partai. Jokowii,

"Artinya kalau soal cawe-cawe sebagai kader partai, pasti beliau akan cawe-cawe karena punya hak politik. Tapi kalau cawe-cawe yang selama ini diartikan akan mengintervensi politik dalam arti keseluruhan yang kemudian menjadi tidak fair, saya kira itu tidak akan terjadi," kata Ganjar, dikutip dari Pikiran-rakyat.com pada pada Kamis, 1 Juni 2023.

"Jadi saya sangat percaya beliau sedang menggunakan hak politiknya sekaligus sebagai kader partai," ujarnya lagi.

Baca Juga: Dugaan kebocoran sistem Pemilu 2024, Mahfud MD minta selidiki sumber informasinya

Lelaki yang menjabat Gubernur Jawa Tengah itu mengaku telah kenal dekat dengan Jokowi sejak menjabat Wali Kota Solo. Jokowi, menurut Ganjar paham pada azas dan taat aturan main. Ia menampik anggapan Presiden Jokowi melakukan intervensi politik.

"Pak Jokowi mentor saya dalam pemerintahan. Dia presiden, saya gubernur. Saya kenal beliau sejak jadi wali kota, kita tim sukses beliau di gubernur, tim sukses di pilpres, dan kami dekat sekali," ujarnya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x