WartaBulukumba - Masyarakat Indonesia mengalami pembelahan dan itu fenomena sejak tiga tahun terakhir. kondisi itu akan semakin memuncak ketika para perumus dan pembuat kebijakan sendiri yang membuat pembelahan tersebut.
Hal itu diakibatkan salah satunya oleh ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang tinggi.
Pandangan itu diungkapkan Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera. Ia bahkan mengusulkan agar presidential thresholdsebesar 10 persen.
"Karena dua kali Pilpres, cuma 2 kandidat saja. Ini amat sangat membelah masyarakat. Jadi kalau ada pembelahan masyarakat jangan salahkan masyarakat, tapi karena kita yang memang membuat pembelahan dengan membuat threshold tinggi,” urainya, Sabtu 30 Januari 2021.
Baca Juga: Bom meledak dekat Kedubes Israel, Polisi India anggap sensasi
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tidak setuju jika Pilpres tahun 2024 mendatang masih menggunakan presidential threshold sebesar 20 persen kursi milik partai pengusung di DPR RI dan 25 persen suara nasional.
“Bongkar barrier to entry, maksimal 10 persen kursi atau 15 persen suara," tegasnya.
Menurut Mardani, menurunkan threshold presiden dan Pilkada, merupakan bagian dari menyehatkan demokrasi.
Baca Juga: Begini cara melawan Pandemic Fatigue