Hamaika Project, Desa Karama, dan gerakan literasi di antara hujan dan rindu

- 9 September 2021, 19:16 WIB
/WartaBulukumba.com/Sri Ulfanita

 

WartaBulukumba – Hamaika Project adalah juga terdiri dari rindu dan pertemuan yang berteman hujan.

Komunitas literasi ini memiliki gerakan yang serupa hujan menetes. Sebagaimana terlihat saat WartaBulukumba.com menyambangi aksinya pada Kamis siang 9 September 2021.

Di sana, di sebuah baruga, ada lingkaran anak-anak. Bangunan itu juga kerap menjadi tempat diskusi literasi setengah resmi.

Baca Juga: Menjelang buka puasa, Sabtu Produktif Literasi Satu Atap menyasar kawasan Pesanggrahan

Di tengah keriuhan anak-anak dan alam yang ramah, Hamaika Project selalu bertangkupan dengan baruga itu di Desa Karama Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.

Arsal, pentolan Hamaika Project yang akrab disapa Kakak Boy oleh adik-adik, lagi-lagi menyambangi tempat itu. Seperti biasa ia membawa banyak hal untuk dikisahkan kepada adik-adik yang telah sejak lama menanti kehadirannya.

Sore dan hujan menemani. Semangat mereka tetap saja buncah. Suara adik-adik dan suara kakak Boy silih berganti.

Baca Juga: Buku terbaru 2021 'Hujan dan Senja yang Tak Lagi Sama', antologi prosa puitika pegiat literasi Bulukumba

Perkalian, penjumlahan, hapalan surah dalam Al Quran, menyebutkan rukun islam, memahami rukun iman, cara berwudhu, dan juga bermain sulap.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x