Bagaimana cara akrab dengan Al Qur'an di era digital? Simak penjelasan Ustad Ahmad ar Rafiq

- 9 Maret 2021, 20:42 WIB
Ustad Ahmad Rafi dengan gawainya.
Ustad Ahmad Rafi dengan gawainya. /WartaBulukumba/Alfian Nawawi

WartaBulukumba -  Era digital menjadikan dunia hari ini yang begitu luas tetiba bisa dijejalkan mengecil seolah berada dalam genggaman.

Ustad Ahmad ar Rafiq, seorang da'i muda di Kabupaten Bulukumba mengatakan, sekali sentuhan jemari saja menekan tombol maka hari ini kita sudah dapat mengakses dalam hitungan detik perihal apa yang terjadi di belahan dunia lainnya.

"Kemudahan teknologi informasi dan komunikasi di era digital saat ini semestinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh umat islam," katanya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan WartaBulukumba, Selasa 9 Maret 2021.

Baca Juga: 5G bisa dorong inovasi IoT hingga stabilitas kecepatan internet

Da'i yang dari usianya masuk dalam kategori generasi milenial ini mengingatkan bahwa bulan suci umat islam yakni Ramadhan sedang menjelang datang.

Umat islam khususnya generasi muda milenial, urainya, harus bisa memanfaatkan kemudahan di era digital untuk membiasakan diri akrab dengan Al Qur'an. Ustad muda ini mengutip salah satu ayat suci Al Qur'an:

”Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah : 185).

Baca Juga: Bebas PPnBM, Ertiga dijual mulai Rp100 jutaan

Lalu Ustad Ahmad ar Rafiq mengutip salah satu hadits shahih berikut ini:

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alim satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf”. (HR. At-Tirmidzi).

Ia menguraikan, bagaimana cara agar generasi milenial umat islam bisa akrab dengan Al Qur'an, salah satunya yakni dengan memanfatkan Revolusi Industri 4.0 saat ini dengan menjadikannya relevan dalam ritual ibadah. Banyak hal telah menuntut pelbagai bidang untuk turut bertransformasi. Semula manual sekarang digital. Hal inilah yang kemudian menjadikan bentuk lama mulai terdisrupsi. 

Baca Juga: Sah, RUU Pemilu akhirnya dicabut

Hal tersebut dilakukan tidak lain sebagai upaya para cendikiawan muslim agar studi Islam tetap eksis ditengah-tengah zaman serba canggih ini, dengan tujuan agar studi Islam tidak tergerus oleh zaman.

Al-Qur’an yang mulanya berupa cetakan mushaf, kini ada aplikasi maupun software Al-Qur’an bisa dibawa kemana saja dengan ringan karena sudah menyatu dengan smartphone maupun laptop yang kita bawa.

Perjalanan waktu dan teknologi menuju kemajuan yang kian canggih, termasuk software-software Al-Qur’an yang kian beragam.

Baca Juga: Billboard umumkan BTS masuk daftar Bintang Pop Terbesar Setiap Tahun

Saat ini, menurut Ustad Ahmad Rafi, banyak fitur-fitur dan aplikasi pendukung berupa terjemah, tajwid, tafsir, asbaabunnuzul, audio murottal para Qori terbaik, bahkan tak lupa dilengkapi dengan fitur kitab digital hadis.

"Jadi, kita bisa mengakses fitur tersebut dalam android kita," kata Ustad Ahmad ar Rafiq.

Telusur WartaBulukumba, sejauh ini terdapat ragam software Al-Qur’an yang dapat diakses. Beberapa diantaranya ada Al- Qur’an digital, Holy Qur’an, Qur’an in WordHoly Qur’an Viewer, Pocket Qur’anMobile Qur’anDigital Qur’an LinuxZekhr, Ayat KSU (King Saud Uniersity), My Qur’an Indonesia 1.2.2, MyQuran Indonesia Lite Quran, Al-Qur’an Explorer, Al-Qur’an Mushaf Madinah, Aplikasi Al-Qur’an dan Hadits, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kebobolan di awal laga, Manchester City gagal petik poin dari Manchester United

Dari keragaman software tersebut, nampaknya para pemikir dan cendikiawan muslim yang melek teknologi tak sampai disitu saja dalam menghadirkan digitalisasi Al-Qur’an.

Bahkan mereka semakin berpikir bagaimana caranya agar digitalisasi Al-Qur’an hadir dengan tanpa melalui software yang kerapkali membutuhkan kapasitas memori yang lebih besar bahkan tak jarang berkategori premium atau berbayar.

Dengan disublimasi dengan fitur-fitur sebagaimana lazimnya software Al-Qur’an, berbagai inovasi baru yang dua tahun ini telah hadir yakni Qur’anChat.Me, yaitu sebuah aplikasi chatbot yang tersedia dalam platfrom Messenger.

Baca Juga: Menparekraf berharap Big Bang Indonesia memicu musisi untuk berkarya

"Setiap orang yang mempercayai Al-Qur’an akan semakin bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, mempelajarinya, menghafalkannya, memahaminya, mengamalkannya, dan mengajarkannya," ujarnya.

Ia menguraikan, tanpa perbedaan usia dan jenis kelamin kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan kemudahan manusia dalam segala aspek, dari hanya sekadar hiburan, sampai pada aspek pendidikan, politik, keuangan, ekonomi, hukum, dan agama.

"Melalui fasilitas internet yang dapat diakses melalui beragam media, seperti komputer, notebook, laptop, tablet, android dan lainnya menjadikan akses informasi dan komunikasi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun atau whenever and wherever. Umat islam harus memanfaatkan itu, khususnya dalam beribadah, terkhusus lagi bagaimana akrab dengan Al Qur'an, apalagi di bulan Ramadhan," pungkasnya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah