WartaBulukumba - Bagi anak sekolahan, satu tahun sejak pandemi melanda adalah liburan terpanjang yang pernah ada. Ruang temu di kelas dialih menjadi kelas daring.
Para siswa dilanda kejenuhan, terutama bocah-bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Komunitas literasi Hamaika Project di Kecamatan Rilau Ale hadir untuk anak-anak yang dilanda jenuh itu.
Baca Juga: Jelang Sembilan tahun Gangnam Style, video klip pertama Korea capai 4 miliar views
Langit menumpahkan hujan di hari Ahad 7 Maret 2021. Sekelompok remaja yang masih pelajar SMA dan SMP ini merambah Dusun Barana, Desa Bontolohe, Kecamatan Rilau Ale.
Setelah lama tidak berkeliling kampung dengan buku-buku di tas mereka, dalam aksinya kali ini, Hamaika Project menggeber beberapa pelajaran sekolah dasar ke dalam format games. Seperti permainan "Tos-Tos Jawab" yang memuat pelajaran matematika berisi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pun beberapa konten pengetahuan umum.
Ada juga permainan 'bisik-bisik tetangga' yang mengasah pendengaran dan daya ingat anak-anak. Seorang anak sebagai leader akan diberikan sebuah kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang cukup susah diucapkan dan dingat.
Baca Juga: Meskipun enam bulan terendam di danau, iPhone 11 masih berfungsi