Selain aroma Literasi, Wisata Ammatoa Kajang juga membangkitkan semerbak 'Kopi Le'leng'

- 15 Februari 2021, 01:03 WIB
Buku-buku yang mewarnai ruang baca di gerbang masuk Kawasan Adat Ammatoa.*
Buku-buku yang mewarnai ruang baca di gerbang masuk Kawasan Adat Ammatoa.* /Nurfathana S/WartaBulukumba/Nurfathana S

WartaBulukumba - Kawasan Adat Ammatoa selalu ramai dengan pengunjung. Rasa penasaran akan kekentalan budayanya yang ramah lingkungan selalu menggiring ingin melangkah menujunya.

Tanah Toa yang disebut sebagai tanah warisan leluhur ini terletak di pedalaman Bulukumba bagian kecil Indonesia. Suku Ammatoa Kajang masih sangat memelihara kearifan lokal. Budaya dan keunikan-keunikan adat istiadat tidak goyah oleh pergerakan zaman.

Balutan kain hitam adalah kewajiban. Tidak memakai sandal sebuah keharusan. Bau modernisasi tidak merambah budayanya.

Baca Juga: Warna Warni Wisata Kembang Pakku di Bontobulaeng

Tak terjamah istilah millenial, tidak mengenal kaum tiktokers bahkan penggunaan teknologi canggih masih tidak diperbolehkan.

"Jangan ambil gambar!" tegur seorang pemandu wisata ketika mendapati pengunjung yang kecolongan membawa HP ke dalam kawasan adat.

Sebelum memasuki gerbang kawasan adat, beberapa pemandangan unik sudah dihidangkan. Rumah adat berwarna hitam yang menjadi ikon untuk berpose. Tempat ini masih diperbolehkan untuk pengambilan gambar sebab berada di luar kawasan.

Baca Juga: Wisata Edukasi Cillellang, ada ruang belajar tani organik

Menariknya, aroma literasi tercium ramah. Tatanan buku yang rapi mengisi sebuah ruang dengan nuansa adat. Pengunjung bisa membaca diiringi musik khas dari Ammatoa Kajang.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x