Tornado Rancaekek, BRIN dan BMKG beda pendapat

- 22 Februari 2024, 18:31 WIB
Ilustrasi tornado.
Ilustrasi tornado. /Freepik/rorozoa/

WartaBulukumba.Com - Di langit yang kelabu, tetiba angin berputar dengan ganas, menimbulkan desingan menyayat telinga. Di bawahnya, atap pabrik tua terangkat, terbawa pusaran angin. Di jalan utama, pohon-pohon bergoyang keras, layaknya tarian liar alam. Daun-daun tercabik, berterbangan tak berarah.

Sejumlah video yang viral di media sosial juga memperlihatkan detik-detik mengerikan saat panel depan toko serba ada runtuh, menimbulkan debu dan puing. Penduduk berteriak, suara ketakutan mereka bersahutan di udara. 

Ahli klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat bicara soal kejadian angin tornado yang terjadi di daerah Rancaekek, Bandung pada Rabu 21 Februari 2024.

Baca Juga: Siap-siap! Seleksi CPNS 2024 dibuka seusai Pemilu

Menurut BRIN, ini merupakan kali pertama bencana tersebut muncul di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Erna Yulihastin, pakar klimatologi di BRIN.

Menurutnya, kejadian ini harus diobservasi karena sudah termasuk kondisi luar biasa. Bahkan dalam keterangannya, Erna Yulihastin menyatakan tornado yang terjadi di Rancaekek Rabu 21 Februari 2024 extrem event (kejadian ekstrim).

"Kami tim periset dari BRIN secapatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini. Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event (kejadian ekstrim) yang tercatat sebagai tornado pertama ini," tuturnya, dikutip dari Pikiran-Rakyat.Com pada Kamis, 22 Februari 2024.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2024 dibuka setelah Pemilu: Simak cara membuat akun SSCASN

Erna juga menjelaskan tampak dari angin tornado di Rancaekek. Memang terlihat ada pusaran angin yang turun dari awan untuk kemudian mengacaukan segala sesuatu di bawahnya.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah