Dia mencontohkan prinsip berorganisasi. Dia melihat terdapat banyak rangkap jabatan dalam struktur organisasi.
Terjadi tumpang tindih tanggung jawab hingga kontrol yang lemah tidak terhindarkan.
Baca Juga: Forum Pimred PRMN kecam hasil survei menyesatkan Imogen Communication Institute
Tantangan sebagai pionir media kolaboratif
Ia menjelaskan tantangan utama PRMN saat ini dalam menjalankan bisnis di industri media.
“PRMN sebagai perintis model bisnis ekonomi kolaboratif. Saat ini (model bisnis itu) banyak ditiru media-media lain. Pastilah dengan banyak yang meniru model bisnis kami, otomatis mereka akan lebih menyempurnakan apa yang telah kami rintis,” tuturnya.
Sebagai pelopor, kata dia, PRMN terus melakukan trial and error sedangkan peniru bisa menjiplak dan menyempurnakan. Hal itu jadi tantangan besar agar PRMN selalu lebih baik dari pengekornya.
Baca Juga: Ridwan Kamil ingin tiru cara kerja PRMN, bakal diterapkan di pemerintahan
Oleh karena itu, Kartono menyatakan, PRMN terus berinovasi menghadapi berbagai tantangan yang berdatangan. Ditambah lagi, PRMN dihadapkan pada ekosistem media digital yang sangat mudah berubah.
Ia juga membahas potensi pendapatan media massa melalui direct selling yang sangat menantang karena sampai saat ini keberlangsungan media digital masih banyak bergantung pada programatic ads.