Sabtu berdarah di Parimo, Polda Sulteng mengaku serius ungkap tewasnya seorang pengunjuk rasa

- 16 Februari 2022, 06:00 WIB
Demo penolakan tambang emas di Sulawesi Tengah (Sulteng) berakhir ricuh
Demo penolakan tambang emas di Sulawesi Tengah (Sulteng) berakhir ricuh /Instagram/@jatam_sulteng/

WartaBulukumba - Dia tersungkur bersimbah darah. Peluru menghunjam tubuhnya saat unjuk rasa menolak tambang.

Pemuda 21 tahun itu bernama Faldi alias Aldi. Ia menjadi korban tewas akibat penembakan saat terjadi pembubaran unjuk rasa dengan melakukan pemblokiran jalan di Desa Sinei Kabupaten Parimo pada Sabtu 12 Februari 2022.

Polda Sulteng menyatakan serius mengungkap kasus ini. Diketahui, Aldi adalah warga Desa Tada Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Pakai mobil pribadi pun nakes bebas dari aturan ganjil genap, ini penjelasan Polda Metro Jaya

Dilansir WartaBulukumba.com dari PMJ News pada Selasa 15 Februari 2022, Polda Sulteng telah menurunkan tim Inafis Ditreskrimum dibantu tim laboratorium forensic (Labfor) Mabes Polri cabang Makassar didatangkan khusus untuk membantu olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi unjuk rasa yang menewaskan saudara Faldi alias Aldi.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto mengungkapkan bahwa pada hari Senin 14 Februari, tim Inafis Polda Sulteng dibantu tim Labfor Makassar melakukan olah TKP.

"Olah TKP di lokasi unjuk rasa pemblokiran jalan yang mengakibatkan saudara Aldi meninggal dunia,” jelasnya pada Selasa 15 Februari 2022.

Baca Juga: Soal wayang menurut Hukum Islam, KH Buya Yahya beda pendapat dengan Ustadz Khalid Basalamah

Tim Labfor yang didatangkan dari Makassar dipimpin oleh Kombes Pol. I Nyoman Sukena. Tim akan melakukan uji balistik terhadap senjata-senjata yang sudah diamankan Penyidik Bidpropam.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x