Libur Maulid Nabi digeser, Hidayat Nur Wahid protes keras

11 Oktober 2021, 17:10 WIB
Libur Maulid Nabi digeser, Hidayat Nur Wahid protes /ANTARA/

WartaBulukumba - Sebuah protes keras dilontarkan Hidayat Nur Wahid.

Dalam bentuk cuitan di Twitter Wakil Ketua MPR RI ini mengkritisi kebijakan pemerintah menggeser hari libur Maulid Nabi.

Hidayat Nur Wahid mengaku sebelumnya sudah pernah bersuara ihwal ‘ketidakbijakan’ pemindahan libur ini dan hal itu seharusnya direvisi.

Baca Juga: Natalius Pigai vs pendukung Jokowi kian membara

HNW secara tegas menyatakan tidak mendukung keputusan ini. Lantaran meresahan masyarakat karena alasannya pun tidak jelas.

“Sudah saya suarakan. Dan saya mendukung agar “ketidakbijakan” yg dikeluarkan bulan Juni 2021 itu direvisi Pemerintah,krn meresahkan masyarakat, tak jelas alasannya, juga kondisi sekarang sudah jauh lebih baik. Tapi tak benar hanya muslim saja yang kena,itu juga terhadap Natal dan tahun baru," tulis Hidayat Nurwahid di akun @hnurwahid tertanggal 10 Oktober 2021.

Kebijakan tanggal 21 Juni yang diutarakan oleh HNW terkait dengan hari libur keagamaan, baik itu natal maupun maulid.

Baca Juga: Polri ungkap hasil temuan dari kematian eks Bupati Yahukimo Abock Busup

“Waktu itu Covid-19 menuju puncak. Sekarang kondisinya nasional berubah jadi lebih baik, menuju normal. Wajarnya keputusan penggeseran/peniadaan itu dikoreksi,” katanya.

"Pemerintah geser/tiadakan hari libur keagamaan (Maulid dan Natal) itu dg keputusan pada Juni 2021, saat covid-19 menuju puncak. Skrg kondisi nasional sudah berubah, jadi lebih baik, menuju normal. Wajarnya keputusan penggeseran/peniadaan itu dikoreksi. Saya dukung Kyai @cholilnafis," kata Hidayat Nur Wahid, dikutip dari akun Twitter @hnurwahid.

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan untuk menggeser libur maulid Nabi Muhammad dari tanggal 19 Oktober ke hari Rabu 20 Oktober tahun 2021.

Baca Juga: Pemindahan ibu kota negara, Rizal Ramli: 'penghuninya dari RRC'

Keputusan pemerintah ini menurut Hidayat Nur Wahid kurang tepat.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler