Bagaimana tata cara sholat Lailatul Qadar?

- 27 Maret 2024, 05:56 WIB
Ilustrasi - tata cara sholat Lailatul Qadar
Ilustrasi - tata cara sholat Lailatul Qadar /pexels

WartaBulukumba.Com - Di dalam keheningan malam Ramadhan, tersembunyi sebuah permata waktu yang bernilai lebih dari seribu bulan: Lailatul Qadar.

Salah satu sumber literatur yang membahas tentang Lailatul Qadar adalah "Tafsir al-Mizan" karya Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai.

Kitab ini menggunakan metode tafsir Al-Qur'an bi Al-Qur'an, dimana ayat-ayat Al-Qur'an ditafsirkan dengan mengacu pada ayat-ayat lain dalam Al-Qur'an itu sendiri.

Tafsir ini menonjol dalam menjelaskan ayat-ayat dengan berbagai pendekatan seperti filosofis, kemasyarakatan, dan historis. Sangat komprehensif dan menawarkan penafsiran mendalam tentang berbagai tema, termasuk Lailatul Qadar​

Baca Juga: Malam lailatul qadar, kenali tanda-tanda turunnya

Esensi Lailatul Qadar

Lailatul Qadar dihormati sebagai malam di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Malam ini, yang kehadirannya tersembunyi di antara malam-malam terakhir Ramadan, adalah malam di mana langit dan bumi berbicara dalam bahasa doa dan pengampunan dari Allah SWT..

Teks-teks klasik Islam menjelaskan bahwa pada malam ini, doa-doa didengar langsung oleh Allah SWT, dan takdir individu dituliskan. Inilah malam ketika hati umat Muslim di seluruh dunia bergetar dalam kekhusyukan dan pengharapan.

Baca Juga: Bacaan doa malam Lailatul Qadar yang diajarkan Rasulullah SAW

Tata Cara Sholat Lailatul Qadar

Bagaimana tata cara sholat Lailatul Qadar? Ritus ini dilakukan dengan dua rakaat, penuh dengan khusyuk dan harapan.

Setiap langkahnya, mulai dari niat hingga salam, adalah perjalanan spiritual menuju kedekatan dengan Sang Maha Pencipta.

Niat sholat diucapkan dengan kalimat, "Usholli sunnatan lailatul qadari rok'ataini lillaahi ta'ala," yang berarti "Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat karena Allah ta'ala."

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar turun bukan hanya di 10 malam terakhir Ramadhan?

Setelah Takbiratul Ihram, membaca doa iftitah, Surat Al-Fatihah, dan Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali, dilanjutkan dengan rukuk, i'tidal, dua sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Rakaat kedua mengikuti pola yang sama. Sholat ini diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.

Waktu Optimal untuk Sholat Lailatul Qadar

Mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW, umat Islam mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Hadits dari Bukhari dan Muslim menyarankan umat Islam untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam ini, saat langit terbuka lebar untuk menerima doa dan ibadah mereka.

Tidur Sebelum Sholat

Terdapat perdebatan mengenai apakah seseorang harus tidur sebelum sholat Lailatul Qadar.

Berdasarkan tradisi Nabi Muhammad SAW yang dicatat dalam sejumlah Hadits, beliau menghabiskan sepuluh malam terakhir Ramadan dalam keadaan beribadah, menandakan bahwa tidur bukanlah prasyarat untuk sholat Lailatul Qadar.

Amalan yang Direkomendasikan

Selain sholat, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur'an, berzikir, melakukan i'tikaf di masjid, serta melakukan sholat sunnah tambahan seperti tahajud, witir, atau qiyamul lail.

Bersedekah juga menjadi bagian penting dalam praktik malam ini, mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama.

Sholat Lailatul Qadar adalah inti dari spiritualitas Ramadan, sebuah malam yang mengundang umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa, refleksi, dan ibadah.

Di malam yang penuh misteri ini, setiap muslim berusaha untuk mengisi setiap detik dengan penuh makna, memohon pengampunan, dan berharap untuk tercatat dalam daftar hamba-hamba-Nya yang beruntung. Ini adalah malam di mana langit dan bumi bersatu dalam doa, dan di mana setiap sujud dan bisikan doa membawa harapan dan kedamaian.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x