"Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, binatang pun tidak terlihat, dan pada siang harinya Matahari bersinar tidak terlalu panas," (HR Ahmad).
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar turun bukan hanya di 10 malam terakhir Ramadhan?
3. Terbit Matahari Tidak Menyengat
Ketika matahari terbit pada pagi hari setelah malam Lailatul Qadar, sinarnya tidak menyengat. Dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ubaiy bin Ka'ab RA:
"Pada pagi hari sesudah malam Lailatul Qadar, terbit Matahari tidak menyengat, bagaikan bejana yang melambung tinggi," (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud).
4. Malam Terlihat Cerah
Malam Lailatul Qadar dikarakteristikkan dengan kecerahan malam, khususnya pada malam ke-27 Ramadan, dan sinar matahari di pagi hari yang tampak putih tanpa sinar yang menyilaukan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Muslim.
5. Malaikat Turun Membawa Ketenangan
Malam ini juga khusus dengan turunnya para malaikat yang membawa ketenangan, sehingga manusia merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak sama dengan hari-hari lainnya.
Lima Keutamaan Malam Lailatul Qadar
1. Eksklusivitas bagi Umat Rasulullah
Menurut jumhur ulama, keistimewaan malam Lailatul Qadar hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW, tidak kepada umat-umat nabi sebelumnya, seperti dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Malik.
2. Malam Pencatatan Takdir
Di malam ini, takdir tahunan umat manusia dicatat di Lauhul Mahfuzh, seperti yang dijelaskan dalam surat Ad-Dukhan ayat 4 dan dalam tafsir Ibnu Katsir, serta dijelaskan oleh Imam Nawawi.
3. Turunnya Al-Qur'an
Malam ini juga bertepatan dengan diturunkannya Al-Qur'an, menjadikannya momen monumental dalam sejarah Islam, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Qadr ayat 1-3.
4. Turunnya Para Malaikat
Keutamaan lainnya adalah turunnya para malaikat ke bumi, termasuk malaikat Jibril, untuk mengatur segala urusan, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadar ayat 4.