Menolak demokrasi! Mengenal Brigade Saraya Al Quds yang berjibaku bersama Al Qassam Hamas dalam perang di Gaza

- 12 Desember 2023, 01:43 WIB
Brigade Saraya Al Quds
Brigade Saraya Al Quds /Tangkapan layar video Brigade Saraya Al Quds

Saraya Al Quds telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, Uni Eropa, dan Jepang. Namun, Saraya Al Quds menikmati dukungan yang luas di kalangan warga Palestina, yang melihatnya sebagai kelompok perlawanan terhadap pendudukan penjajah 'Israel'.

Untuk menelusuri lebih dalam sejarah Saraya Al Quds, kita bisa membaac buku "A History of Palestinian Islamic Jihad: Faith, Awareness, and Revolution in the Middle East" yang ditulis
Erik Skare, diterbitkan tahun 2021 oleh Cambridge University Press.

Salah satu uraian dalam buku itu adalah tentang PIJ sebagai salah satu faksi bersenjata Palestina yang paling penting namun paling kurang dipahami, baik dari segi sejarah maupun ideologi.

Disebut sebagai organisasi teroris oleh AS dan UE, PIJ telah tumbuh menjadi gerakan bersenjata terbesar kedua di Jalur Gaza dan ketiga di wilayah Palestina yang dduduki. Dengan menggunakan banyak sumber utama, buku ini melacak sejarah PIJ dari awal tahun 1980-an hingga hari ini.

Dengan melihat bagaimana kelompok ini didirikan, bagaimana perkembangannya dalam teori dan praktik, dan bagaimana pemahaman mereka terhadap agama dan politik, Skare berusaha menjawab pertanyaan kunci mengapa PIJ masih ada meskipun keberadaan gerakan saudaranya yang lebih kuat, Hamas.

Dalam buku ini, Erik Skare tampaknya mengisi kesenjangan empiris penting dalam literatur tentang Islamisme Palestina.

Adakah pengaruh Iran?

Lantas, bagaimana dengan keterlibatan Iran di Palestina dan adakah hubungannya dengan PIJ? Bacalah buku "Iran, Revolution, and Proxy Wars" yang ditulis Ofira Seliktar dan Farhad Rezaei, diterbitkan tahun 2019 oleh Springer International Publishing.

Buku ini menganalisis pencarian historis Republik Islam Iran untuk mengekspor revolusinya ke negara-negara Muslim di Timur Tengah dan di luar wilayah tersebut. Di dalamnya ada argumen bahwa Iran mengekspor revolusinya dengan menggunakan proxy seperti Hezbollah, milisi Syiah Irak, dan Houthi. Studi ini mengungkapkan rantai sebab-akibat di balik kasus-kasus kurang terkenal sponsoran Iran terhadap al Qaeda pusat dan al Qaeda di Irak. Ini menggabungkan teori yang ketat dengan analisis empiris mendetail yang dapat berkontribusi pada perdebatan saat ini tentang cara mengendalikan ekspor revolusi Iran.

Sebagai catatan, dua penulis buku ini yaitu Ofira Seliktar, seorang Profesor Emeritus Ilmu Politik di Gratz College, AS, dan Farhad Rezaei yang seorang analis kebijakan luar negeri Iran dan penulis sejumlah buku dan artikel tentang kebijakan luar negeri Iran.

Sampai saat ini, Saraya Al Quds terus aktif dalam perang di Gaza maupun di Tepi Barat dalam melawan tentara pendudukan Zionis. Saraya Al Quds  telah terlibat dalam sejumlah serangan terhadap 'tentara Pampers' dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan roket selama perang Zionis-Gaza pada bulan Mei 2021.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah