Bacaan doa Qunut Nazilah untuk Palestina

- 16 November 2023, 08:00 WIB
Pemandangan Gaza Palestina yang hancur lebur akibat kebiadaban penjajah 'Israel' - Bacaan doa Qunut Nazilah untuk Palestina
Pemandangan Gaza Palestina yang hancur lebur akibat kebiadaban penjajah 'Israel' - Bacaan doa Qunut Nazilah untuk Palestina /Mohammed Al-Masri/Reuters

Dalam kehidupan manusia, takdir Allah SWT membawa anugerah dan musibah yang datang silih berganti. Musibah, seperti bencana alam, wabah penyakit, peperangan, dan kematian, telah menjadi bagian sejarah panjang umat manusia. Bagi kaum Muslimin, memahami pandangan syar`i dan hikmah di balik musibah adalah suatu keharusan.

Pengertian Qunut Nazilah

Lafadz Qunut (قنوت) dalam hal ini artinya berdoa saat berdiri dalam shalat. Sedangkan Nazilah (نازلة) artinya: bencana yang sangat berat.

Baca Juga: Sejarah awal mula Zionis merampas Negeri Palestina

Qunut Nazilah secara umum adalah doa yang dipanjatkan saat berdiri dalam shalat, setelah i’tidal pada rakaat terakhir, saat terjadi bencana besar yang menimpa kaum Muslimin secara massal. Seperti yang menimpa saudra-saudara kita di Palestina. Termasuk jika terjadi kelaparan massal, wabah penyakit atau sebagainya yang menimpa suatu wilayah atau negeri.

Qunut Nazilah merupakan bentuk perhatian dan empati seorang Muslim terhadap nasib yang menimpa saudara-saudaranya, walaupun letaknya di kejauhan. Bentuk perhatiannya dalam hal ini yaitu dalam bentuk memanjatkan doa kepada Allah. Di dalamnya terdapat ketergantungan dan permohonan pertolongan kepada Allah kepada Allah dan persaudaraan terhadap sesama kaum Muslimin.

Imam An-Nawawy menjelaskan, Qunut Nazilah adalah doa pada saat ada peristiwa yang menimpa kaum Muslimin, dengan tujuan untuk menyingkirkan atau melenyapkan penganiayaan dari musuh, menyingkirkan bala’ (bencana), dan sebagainya.

Landasan Qunut Nazilah

Landasan Qunut Nazilah antara lain berdasarkan hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu:

أَنَّ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنَ الْأَنْصَارِ كُنَّا نُسَمِّيهِمُ الْقُرَّاءَ فِي زَمَانِهِمْ كَانُوا يَحْتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ حَتَّى كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ

Artinya: “Bahwa Kabilah Ri’lan, Dzakwan, Usaiyyah dan Lahyan pernah meminta bantuan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk menghadapi musuh mereka. Maka baginda mengutus bantuan sejumlah 70 orang sahabat dari kalangan sahabat Anshar. Mereka para sahabat tersebut dikenal dengan sebutan al-Qurra pada zamannya, yaitu orang yang mengantarkan makanan untuk orang-orang yang memerlukan pada siang hari dan banyak menunaikan shalat pada malam hari. Selanjutnya, sampailah mereka pada suatu tempat bernama Bi’ru Ma’unah. Namun tiba-tiba mereka dikhianati dan bahkan dibunuh oleh kabilah-kabilah di sana. Kemudian sampailah berita itu kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu, baginda membaca Qunut (Nazilah) selama sebulan penuh, termasuk melaksanakan qunut tersebut dalam shalat Subuh, sebagai doa untuk dikenakan balasan atas pengkhianatan Bani Ri’lan, Dzakwan, ‘Usayyah dan Bani Lahyan.”(H.R. Bukhari).

Pada hadits lain dikatakan:

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah