Al Quran sudah mengabarkan Bani Israil niscaya hancur

- 7 November 2023, 15:58 WIB
Ilustrasi tembok ratapan tempat sembahyang kaum Yahudi di Jerussalem
Ilustrasi tembok ratapan tempat sembahyang kaum Yahudi di Jerussalem /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Pixabay

WartaBulukumba.Com - Bani Israil, sebuah kelompok manusia yang pernah terpencar di tengah gurun pasir. Kulit mereka berwarna cokelat, dipenuhi keriput oleh matahari yang tak kenal ampun. Rambut hitam lebat mereka memutih oleh usia yang panjang. Tubuh mereka tegap, kuat dari perjalanan panjang dan berat yang mereka pikul. Namun selalu teridentifikasi sebagai kaum yang sombong dan kufur terhadap nikmat Allah.

Bani Israil adalah suku keturunan Nabi Ya'qub (Jacob), yang memiliki tempat penting dalam sejarah dan tradisi agama Islam. Dalam Al Quran, terutama dalam Surat Al Isra (Surat ke-17), kita menemukan pesan yang mendalam mengenai Bani Israil, yang mencakup sejarah, kehancuran, dan harapan masa depan. 

Sangat banyak literatur yang secara komprehensif mengurai sejarah, asal usul dan nubuwah terkait Bani Israil. Salah satunya adalah buku "Tanda Kiamat Besar" yang ditulis Mahir Ahmad Ash-Syufiy, terbit tahun 2007 oleh penerbit Tiga Serangkai.

Baca Juga: Nabi Isa AS akan turun di Menara Putih Damaskus sebelum membunuh Dajjal

Uraian detil juga bisa kita peroleh melalui "Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per Tema: Ayat dan Hadis tentang Para Nabi dan Tugasnya", penulis: Alita Aksara Media, terbit tahun 2021, penerbit: PT Elex Media Komputindo. Buku ini disusun dengan cermat, memberikan deskripsi dan terjemahan ayat-ayat yang berkaitan dengan setiap tema yang ada dalam Al-Quran, dan tidak ada satu pun tema atau ayat yang ditinggalkan.

Dalam buku "Bencana-Bencana Besar dalam Sejarah Islam", penulis: Dr. Fathi Zaghrut yang diterbitkan Pustaka Al-Kautsar, kita juga bisa lebih memahami betapa Bani Israil sangat memengaruhi perjalanan umat islam sepanjang sejarah.

Buku asli ini berjudul "An-Nawazil Al-Kubra fi At-Tarikh Al-Islami", mencakup peristiwa seperti jatuhnya Baghdad di tangan pasukan Mongol pada tahun 656 H, jatuhnya Baitul Maqdis di tangan tentara Salib pada tahun 492 H, jatuhnya Granada di Andalusia dan berakhirnya daulah Islam di negeri itu pada tahun 897 H/1592 M, serta jatuhnya kekhalifahan Utsmani pada tahun 1342 H/1924 M, yang menandai akhir dari benteng pertahanan Islam.

Baca Juga: Perang akhir zaman: Pasukan Imam Mahdi menggunakan senjata super canggih?

Dalam buku ini, Dr. Fathi Zaghrut membahas empat kota bersejarah yang menjadi basis kekuatan Islam di masa lalu. Selain menggambarkan keruntuhan basis-basis pemerintahan Islam tersebut, penulis juga memberikan analisis mendalam tentang peristiwa-peristiwa ini yang memiliki dampak besar dalam sejarah Islam.

Buku ini menjadi sumber yang berharga untuk memahami sejarah dan peristiwa penting dalam perjalanan Islam, serta menggambarkan tantangan dan perubahan yang dialami oleh dunia Muslim pada masa tersebut.

Asal Usul Bani Israil

Bani Israil adalah keturunan Ya'qub, yang juga dikenal sebagai Israel. Nama "Bani Israil" secara harfiah berarti "keturunan Israel." Mereka adalah keturunan yang dijanjikan oleh Allah dan memiliki hubungan khusus dengan-Nya. Namun, seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran, mereka juga menerima peringatan keras atas perilaku mereka.

Baca Juga: Isyarat penting Rasulullah SAW tentang Imam Mahdi: Memperoleh petunjuk lewat mimpi

Dalam surat Al Isra, Al Quran menyampaikan pesan yang mendalam mengenai Bani Israil, suku keturunan Nabi Ya'qub (Jacob).

Ayat 4-8 dari surat ini mengungkapkan peringatan keras terhadap tindakan mereka. Allah SWT berfirman, "Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, 'Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.'"

Ini adalah peringatan atas dua kali kerusakan yang akan mereka sebabkan, dengan menyebutkan bahwa setelah hukuman pertama, hamba-hamba Allah yang perkasa akan datang dan merajalela di kampung-kampung. Ini adalah ketetapan yang pasti akan terlaksana.

Kemudian, Allah memberikan giliran kepada Bani Israil untuk mengalahkan musuh-musuh mereka, dengan bantuan harta kekayaan dan anak-anak. Mereka dijadikan kelompok yang lebih besar.

Kehancuran Kedua 

Ayat-ayat berikutnya mengingatkan bahwa tindakan baik atau buruk yang dilakukan akan mempengaruhi individu itu sendiri. Hukuman kedua akan datang, dan musuh akan bangkit untuk menyuramkan wajah Bani Israil.

Mereka akan memasuki Masjid Al Aqsa dan membinasakan apa yang mereka kuasai. Ini adalah peringatan keras dari Allah.

Sebagian ulama tafsir memahami ayat-ayat ini sebagai ramalan mengenai kehancuran Israel yang tak terelakkan. Mereka percaya bahwa kerusakan pertama telah terjadi, dan yang kedua adalah pendudukan Zionis atas tanah Palestina saat ini, termasuk kerusakan keturunan yang terkait dengannya.

Mereka juga melihat umat Islam sebagai orang-orang yang akan mempermalukan Bani Israil dan memasuki Masjid Al Aqsa seperti mereka lakukan pertama kali. Hal ini muncul dalam keyakinan bahwa Dajjal akan muncul sebagai raja Yahudi di Israel, dan kemudian Nabi Isa AS akan turun untuk mengakhiri kejahatan tersebut.

Seluruh tafsiran ini menciptakan harapan bahwa meskipun kondisi sulit, umat Muslim akan menghadapi masa depan yang lebih baik, dan Allah akan memenuhi janji-Nya untuk mereka. Ini adalah pesan yang penuh harapan dan keyakinan dalam surat Al Isra.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah