Menjadi pasukan Al Qassam Hamas harus hafal Al Quran minimal 15 juz

- 12 Oktober 2023, 14:33 WIB
Brigade Al Qassam, sayap militer  Hamas - Menjadi pasukan Al Qassam Hamas harus hafal Al Quran minimal 15 juz
Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas - Menjadi pasukan Al Qassam Hamas harus hafal Al Quran minimal 15 juz /middleeastmonitor.com

WartaBulukumba.Com - Mereka melayang di langit seolah seperti ratusan 'burung ababil' saat memulai Operasi Badai al Aqsa pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu atau dikenal dengan Taufan Al Quds. Dengan paralayang, pasukan Al Qassam, sayap militer Hamas, memasuki Tanah Air mereka sendiri yang selama ini diduduki 'pemukim haram' Yahudi di wilayah Zionis Israel.

Sepak terjang terbaru Brigade Ezzedine Al Qassam, sayap militer dari kelompok milisi Palestina, Hamas, telah melancarkan serangan roket menggunakan proyektil R-160 ke kota Haifa di wilayah utara Zionis Israel.

Diwartakan Al Arabiya News pada Kamis, 12 Oktober 2023, belum ada rincian tambahan yang diberikan oleh Hamas mengenai serangan roket tersebut.

Baca Juga: Mengenal Hamas di Palestina: Sunni atau Syiah? Ini metode perjuangan mereka melawan Zionis

Sementara itu, militer Israel dalam pernyataan terbarunya menyatakan bahwa setelah menerima peringatan tentang ancaman roket di daerah sekitar Haifa, yang berjarak sekitar 130 kilometer utara Gaza, mereka berhasil mengidentifikasi peluncuran roket yang berasal dari Jalur Gaza.

Syarat Berat Menjadi Pasukan Al Qassam

Sebenarnya, bagaimana Al Qassam, sayap militer Hamas itu? Bagi para pemuda Palestina sendiri, untuk bergabung dengan Pejuang Brigade Al Qassam ternyata tidaklah semudah yang dibayangkan.

Baca Juga: Kisah awal Zionis Israel menjajah Palestina

Rekrutmen Hamas memiliki sejumlah kriteria yang ketat yang harus dipenuhi calon anggota pada saat pendaftaran. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa anggota yang terpilih memenuhi standar yang telah ditetapkan organisasi. Berikut adalah rangkuman yang lebih rapi:

Rekrutmen Hamas menerapkan 10 kriteria seleksi yang ketat bagi calon anggota:

  1. Mendapat izin dari orang tua untuk menjadi syuhada.
  2. Mendapat izin dari ketua masjid tempat tinggal dengan pengesahan bahwa calon anggota secara rutin menghadiri sholat subuh berjamaah selama tiga bulan terakhir berturut-turut.
  3. Tidak boleh terlibat dalam maksiat dan merokok.
  4. Wajib mempelajari tafsir Al-Quran.
  5. Wajib membaca satu juz Al-Quran setiap hari dan memiliki kewajiban untuk menghafal Al Quran 30 juz, atau minimal 15 juz.
  6. Wajib menghafal 40 hadis Arba'in oleh Imam Nawawi.
  7. Rutin melaksanakan puasa sunah dan menjalankan sholat tahajud.
  8. Harus memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dan kecerdasan.
  9. Aktif menghadiri majelis pengajian ilmu.
  10. Melaksanakan zikir harian secara rutin.

Dengan persyaratan ini, Hamas memastikan bahwa calon anggotanya memenuhi standar moral, keagamaan, dan intelektual yang tinggi. Dengan demikian, hanya mereka yang benar-benar komitmen dan memiliki dedikasi yang kuat yang akan dapat bergabung dengan organisasi ini.

Baca Juga: Mengenang sejarah Nakba 1948 saat 750 ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka oleh Zionis

Kekuatan terbesar Al Qassam adalah keyakinannya akan kemenangan, akidah yang lurus, moralitas yang tinggi, dan militansi yang tangguh. Sebuah brigade yang membuat serdadu Zionis, dengan segala peralatannyan yang super canggih, bertekuk lutut dan memilih mundur dari medan perang di tahun 2014 lalu meskipun sebelumnya Gaza dihujani rudal dan bom dari pesawat dan jet jet tempur Zionis.

Sebagai sayap militer Hamas, maka berbicara tentang Al Qassam otomatis adalah juga tentang sepak terjang Hamas sepanjang sejarah perjuangan mereka melawan Zionis.

Dalam rak literatur, buku "Inside Hamas: The Untold Story of the Militant Islamic Movement" yang diterbitkan PublicAffairs adalah buku yang ditulis oleh Zaki Chehab pada tahun 2007,  membahas gerakan Hamas yang mengejutkan dunia ketika memenangkan pemilihan umum dengan margin besar pada Januari 2006 di wilayah Palestina.

Salah satu dari sedikit jurnalis yang tidak terkejut oleh hasil ini adalah Zaki Chehab, yang telah membangun reputasi internasional sebagai seorang reporter yang berani dan salah satu yang pertama mewawancarai anggota perlawanan Irak pada Mei 2003. Dengan kemampuan berbicara dalam bahasa Arab, ia adalah seorang pengungsi Palestina yang dibesarkan di kamp-kamp pengungsi PBB, dan memiliki akses unik serta pemahaman terhadap Hamas.

Baca Juga: Yasser Arafat, legenda 'kontroversial' Palestina dalam melawan Zionis Israel

Buku ini juga menjelaskan bagaimana Hamas membangun basis sosial yang kuat di Palestina melalui program kesejahteraannya. Selain itu, penjelasan diberikan mengenai mengapa, dalam menghadapi kerumitan yang tak berujung, kekecewaan, dan penundaan yang disebabkan oleh penandatanganan Perjanjian Perdamaian Oslo, strategi Hamas dalam bentuk perjuangan bersenjata menawarkan alternatif yang menarik, sederhana, dan mematikan bagi rakyat Palestina.

Dalam buku berjudul "Hamas and Israel Conflicting Strategies of Group-based Politics" yang diterbitkan U.S. Army War College, Strategic Studies Institute, ditulis oleh Sherifa Zuhur pada tahun 2008 membahas perkembangan gerakan Palestina, Hamas, dan hasil strategi Zionis Israel yang ditujukan melawan kelompok ini serta nasionalisme Palestina yang berada di luar faksi Fatah di Otoritas Palestina.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah