Kendarti begitu, sejauh ini belum bisa dipastikan apakah Salomon Müller pernah berkunjung ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya.
Dia juga tidak pernah menyinggungnya dalam beberapa artikelnya yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam "Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel", seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.
Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.
Baca Juga: Alien disebutkan dalam Al Quran? Ini penjelasannya
Fakta lain yang menunjukkan keberadaan Saranjana juga ada pada peta yang dibuat Isaac Dornseiffen pada tahun 1868.
Dornseiffen menulis Saranjana dengan “K. Sarandjana”, yang mana 'K' merupakan Kampoeng.
“Itu peta yang baru kami dapatkan kembali. Jadi dia menuliskan tentang Kampoeng Sarandjana. Kami berkesimpulan setelah 20 tahun kemudian ternyata itu adalah sebuah kampung. Karena dari pemetaan, dia sudah menuliskan K,” terang Mansyur.
Baca Juga: Alien Saturnus dan Jupiter dijelaskan dalam buku langka dari abad ke 17
Sumber lainnya yang memuat tentang Saranjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.