Sejarah Natal dan Tahun Baru Masehi

- 25 Desember 2022, 15:31 WIB
Ilustrasi - Sejarah Natal dan  Tahun Baru Masehi
Ilustrasi - Sejarah Natal dan Tahun Baru Masehi /Pexels/Engin Akyurt

Kalender ini telah menjadi acuan internasional untuk perjanjian, kesepakatan, kontrak perusahaan, dan dokumen hukum lainnya.

 

Tahun Baru Masehi pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.  

Perayaan itu berlangsung setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma.

Caesar mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah dipakai sejak abad ketujuh SM.

Julius Caesar mendesain kalender baru ini dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah Mesir, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir kuno.

Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.

Nama Januari diambil dari nama dewa dalam mitologi Romawi, yaitu Dewa Janus yang memiliki dua wajah yang menghadap ke depan dan belakang.

Penduduk Romawi meyakini bahwa Dewa Janus adalah dewa permulaan sekaligus dewa penjaga pintu masuk.

Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah