Buku lainnya yakni "Rahasia Keajaiban Asmaul Husna" yang disusu oleh Syafi'ie el-Bantanie.
Allah SWT berfirman: لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَإِنَّ اللهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ “Kepunyaan Allah-lah segala sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di bumi. Dan Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (QS al-Hajj [22]: 64).
Ditakik dari laman uinjkt.ac.id, dari segi bahasa, “al-Ghaniyy” itu berasal dari kata ghaniya-yaghna, ghinan wa ghana-an, yang berarti: berkecukupan, tidak membutuhkan bantuan pihak lain.
Lawan kata al-Ghaniyy adalah al-faqir, fakir, memerlukan pertolongan pihak lain. Makna ini dapat ditemukan dalam ayat: “Wahai manusia, kamulah yang memerlukan (berkehendak) kepada Allah; dan Allah Dia-lah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS Fathir [35]: 15).
Baca Juga: Puluhan mimpinya terbukti tapi Muhammad Qasim tetap menolak disebut sebagai calon Imam Mahdi
Kata ghaniyy dalam al-Quran disebutkan 20 kali. Hanya dua kali kata ini digunakan untuk menunjuk kepada manusia, sedangkan selebihnya digunakan sebagai sifat Allah.
Sebanyak 10 kali kata al-Ghaniyy dirangkaikan dengan al-Hamid, Maha Terpuji, dan masing-masing sekali dirangkai dengan Karim (Maha Mulia), Halim (Maha Penyantun), dan Dzurrahmah (Pemilik Rahmat). Lima kali tidak dirangkaikan dengan sifat-Nya lain, tetapi diredaksikan dengan al-‘Alamin dua kali, dan berdiri sendiri tiga kali.
Al-Ghaniyy, Allah Maha Kaya, bukan sekadar kaya materi, tetapi juga kaya segala-galanya. Tidak ada dan tidak akan pernah ada yang dapat menandingi kekayaan-Nya. Karena itu, manusia tidak selayaknya menyombongkan dan membanggakan diri lantaran kekayaan yang dimiliki-Nya. Sebab kepemilikan dan kekayaan manusia itu nisbi (relatif, semu, dan fluktuatif), sedangkan kekayaan yang meliputi segala yang ada itu bersifat mutlak.
Editor: Nurfathana S