Telusur 'Pasang Ri Kajang' komunitas adat Ammatoa di Bulukumba, ternyata memuat banyak pesan buat pemimpin

- 12 November 2022, 21:34 WIB
Ilustrasi salah satu tradisi  komunitas adat Ammatoa di Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan
Ilustrasi salah satu tradisi komunitas adat Ammatoa di Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan /Tangkapan layar YouTube Sidul Tube

Menurut Andi M. Akhmar, Pasang Ri Kajang berisi ratusan pasal teks lisan berupa sumber nilai dan pesan leluhur. Dari sekian banyak materi Pasang itu berikut ini beberapa butir Pasang Ri Kajang sesuai kategorinya.

Pasang Sebagai Sistem Nilai

Menurut paham kepercayaan Ammatoa yang disebut Patuntung, Mula Tau (Ammatoa) sekaligus pula sebagai “Wakil” Tu Rie A’ra’na  di dunia. Dalam perjalanannya dari generasi ke generasi, Pasang mendapat penambahan-penambahan melalui orang-orang yang mendapat ilham dari Tu Rie’ A’ra’na.

Jadi, isi Pasang adalah gagasan" keilahian”  Tu Rie’ A’ra’n lalu disampaikan kepada manusia melalui orang pilihan-Nya.

Dalam perjalanannya isi Pasang mengandung dua fungsi, yaitu sebagai sistem nilai budaya, dan yang kedua ialah sebagai sistem nilai kepercayaan.

Sebagai sistem nilai budaya, Pasang menciptakan peran didalam bermasyarakat dan menghadapi lingkungannya.

Pasang sebagai sistem nilai spiritual melahirkan sikap mental komunitas terhadap kekuatan dil uar dirinya. Kedu,a bentukan nilai dalam Pasang dilandasi oleh semangat Kamase-mase, yaitu hidup apa adanya dan berserah diri kepada Tu Rie’ A’ra’na.

Ide-ide spiritual untuk tujuan keduniaan, membentuk pola hidup Akkamase-mase. Sedangkan untuk tujuan keakheratan melalui kepercayaan Patuntung, membentuk keyakinan adanya kehidupan yang kekal sesudah berakhirnya kehidupan dunia f ana.

Inne linoa pammari-mariangji, Ahera pammantangngang kara’ra’kang (satuli-tuli).

Artinya : “Dunia ini hanya tempat persinggahan, hari kemudian adalah kehidupan yang kekal abadi.”

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x