Baca Juga: Pangeran William dan Pangeran Harry 'bersatu' di depan patung Diana di Istana Kensington
Pembangunan Irian Barat, ujar Rachmawati menirukan Bung Karno, hanya dapat dilakukan dengan mengakumulasi segala upaya dan tenaga, baik moral maupun materil. Irian Barat kini dikenal sebagai Papua dan Papua Barat.
Sebelum ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Persipura, Rachmawati juga pernah mendapat gelar 'Mama Papua' dari tokoh Papua di Jakarta.
Dyah Pramana Rachmawati Soekarnoputri adalah anak ketiga Presiden Soekarno dan Fatmawati yang lahir di Jakarta, 27 September 1950.
Baca Juga: Biografi dan sederet penghargaan Ki Manteb Sudharsono di dunia seni wayang
Rachma kecil lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang Ayah. Pada usia 3 tahun sang Ibu memutuskan meninggalkan Istana sebagai bentuk protes terhadap Soekarno yang menikahi perempuan lain, yakni Hartini.
Kemudian Rachma diasuh oleh ibu angkat bernama Ibu Hadi, seorang perempuan asal Surakarta, Jawa Tengah.
Racma yang sempat bercita-cita menjadi dokter ini semasa kecilnya banyak menekuni hal-hal berbau seni dan olahraga. Ketika duduk di bangku SD dan SMP, ia belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera.
Rachma kecil juga pernah menekuni olahraga anggar, renang, dan bulu tangkis.
Dyah Pramana Rachmawati Soekarnoputri memperoleh pendidikan di SD dan SMP di Perguruan Cikini, Jakarta. SMA di Ursula, Jakarta. Kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum di UI Universitas Indonesia, akan tetapi tidak selesai. Pada tahun 1969, Rachmawati Soekarnoputri menikah dengan seorang dokter yang bernama Martomo Pariatman Marzuki.
Saat menikah, Soekarno yang sedang ditahan di wisma Yasso diizinkan untuk menghadiri pernikahan putri ketiganya tersebut.