Kuil Solomon digali di bawah Masjid Al Aqsa untuk menyambut Dajjal! Sapi merah betina disiapkan untuk ritual

28 Maret 2024, 01:13 WIB
Ilustrasi simbol Dajjal dan Illuminati - Kuil Solomon digali di bawah Masjid Al Aqsa untuk menyambut Dajjal! Sapi merah betina disiapkan untuk ritual /Pixabay/knollzw

WartaBulukumba.Com - Benarkah Kuil Solomon digali di bawah Masjid Al Aqsa untuk menyambut Dajjal? Sebuah ritual yang mungkin akan berada di bawah kanopi langit yang memburam, saat tabir mistis terungkap dan seekor sapi merah betina berdiri di sana sebagai persembahan yang dikelilingi para imam Yahudi.

Mantra-mantra berdansa dengan angin. Dalam ritual ini, batas antara nyata dan tak nyata menjadi kabur, dan sapi merah betina itu, adalah prosesi penting, termasuk penghancuran Masjid Al Aqsa!

Kabar tentang ritual dan sapi merah betina memantik perhatian global saat juru bicara Hamas, Abu Ubaidah, mengungkapkan hal itu dalam sebuah pidatonya yang menandai 100 hari perang di Gaza.

Lahirnya seeokor sapi merah betina pertama dalam 2000 tahun terakhir di Timur Tengah telah menimbulkan kegemparan secara global pada September 2023 lalu.

Baca Juga: Antara Iluminati, Lucifer, dan Dajjal

Temple Institute melalui channel YouTube resminya mengumumkan bahwa anak sapi merah betina tersebut sudah lahir di 'Israel'.

"Seekor sapi betina bewarna merah sempurna lahir di tanah Israel," kata Temple Institute, seperti diwartakan The Mirror pada September 2023 lalu.

Organisasi yang bermarkas di Yerusalem tersebut mengatakan sapi merah dan induknya akan menjalani "pemeriksaan ekstensif" untuk menentukan apakan mereka "bebas cacat."

Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan bahwa sapi tersebut akan menjadi kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim: Dajjal muncul setelah Perang Dunia ke 3 'Armageddon'

"Anak sapi betina bewarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia," lanjutnya.

Sapi merah betina diyakini menjadi bagian dari kisah "Akhir zaman" atau "Kiamat"

Dalam sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi merah betina ditampilkan dalam kisah "akhir zaman" atau "Kiamat."

Baca Juga: Nabi Isa AS akan turun di Menara Putih Damaskus sebelum membunuh Dajjal

Temple Institute dan organisasi lainnya telah didirkan dengan tujuan membangun Kuil Ketiga.

Beberapa teolog percaya bahwa pembangunan Kuil Ketiga akan mengarah pada "Hari penghakiman" atau "Akhir zaman" ketika Tuhan menghakimi umat manusia dan memutuskan nasib kekal mereka.

Penggalian di bawah Masjid Al Aqsa

Bertahun-tahun lamanya, Zionis menurut berbagai laporan, sewenang-wenang melakukan penggalian di bawah Masjid Al Aqsa. Semakin hari, semakin kuat harapan Zionis Yahudi agar kuil itu segera ditemukan. Bagi Zionis, kuil itu adalah pusat dunia dan di situlah akan lahir 'Messiah', yaitu pemimpin dan pembela kaum Yahudi yang mereka nanti-nantikan selama ini.

Sewaktu kongres pertama pihak Zionis di Switzerland pada tahun 1897, seorang paderi Yahudi telah menyeru bangsaYahudi agar kembali ke tanah Palestina.

Penyelamat bangsa mereka akan muncul di situ. Untuk itu, Kuil Solomon harus dibangun bagi menyambut kedatangan "Messiah" mereka.

Mereka percaya di bawah Masjid Al Aqsa itulah terkuburnya Kuil Solomon. Untuk itu, masjid suci umat Islam harus diruntuhkan untuk membangun kembali Kuil Solomon.

Illuminati dan Zionis

Menyibak ritual dengan sapi merah betina dan menghancurkan Masjid Al Aqsa sangat erat kaitannya dengan hubungan langsung antara Illumintai dan Zionis.

Mengutip buku "The House of Rothchilds & Illuminati" yang ditulis oleh Cherly Jones, organisasi Illuminati ini sudah ada jauh sebelum masa Adam Weishaupt.

Adam Weishaupt adalah sosok perpanjangan tangan ordo Qabala, yaitu ordo rahasia Yahudi tertua yang sudah ada sejak 4.000 tahun silam.

Zionis yang mendirikan 'Israel' sebagai 'negara' di atas Palestina, dalam berbagai literatur disebutkan sebagai pion utama dari Illuminati yang bergerak mengarahkan bangsa-bangsa di muka Bumi ini menuju "The New World Order" atau "Tatanan Dunia Baru".

Ordo Qabala memiliki misi politik dan menyebarluaskan ajaran menyembah Lucifer, nama lain dari Iblis yang dalam agama-agama Samawi diyakini sebagai makhluk bertakwa namun kemudian membangkang karena kesombongannya.

Lucifer, dalam beberapa versi disebutkan sebagai sosok paling bertanggung jawab di balik penyusunan Kitab Talmud, sebuah 'kitab suci' kedua seyelah Taurat. Kitab Talmud disebut juga "Kitab Iblis" dan menjadi pegangan kaum Zionis Yahudi.

Adam Weishaupt adalah perumus The Protocols of the Elders of Zion yang berisi agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. 

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa Illuminati merupakan organisasi bawah tanah Zionis Yahudi yang memiliki tujuan besar menggolkan berbagai agenda Zionisme yang didasarkan pada ajaran Qabala.

Dari pojok sejarah nama ini selalu merujuk pada Illuminati Bavaria, sebuah kelompok rahasia pada Zaman Pencerahan yang didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 1776. Sejak diterbitkannya karya fiksi ilmiah postmodern berjudul "The Illuminatus! Trilogy" pada 1975-1977 karya Robert Shea dan Robert Anton Wilson, nama Illuminati mulai populer.

Sejak saat itulah Illuminati digambarkan sebagai versi modern atau keberlanjutan dari Illuminati Bavaria.

Misi besar Qabala

Misi besar Qabala atau Kabbalah yang pengikutnya disebut juga qabalis atau kabbalis disebut-sebut memiliki program menentukan arah peradaban manusia guna membentuk “tatanan dunia baru” (Novus ordo seclorum) dan “Pemerintahan Satu Dunia” (E Pluribus Unum) di bawah kepemimpinan kaum Yahudi. 

Di antara salah satu tujuan organisasi ini adalah menguasai dunia di bawah kepemimpinan kaum Zionis dan menghapuskan semua agama yang ada, dengan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya. 

Sehingga disimpulkan ada kaitan erat antara penyembahan Lucifer yang juga bertautan dengan konteks Dajjal merupakan benang merah organisasi rahasia ini.

Para tokoh Illuminati menguasai sistem perekonomi dunia, yang dengan itu mereka bisa mengatur dan mengarahkan pemerintahan negara-negara di dunia. Mereka yang menciptakan sistem uang kertas.

Salah satu cara mereka memengaruhi akal dan pola pikir masyarakat dunia adalah melalui industri musik dan film.  

Mereka kerap menggunakan selebritas untuk memengaruhi masyarakat dunia dengan musik, aksi panggung, dan gaya hidupnya yang mengumbar seks dan pornografi serta gaya hidup bebas.

Berbagai kajian ahli arkeologi dan pakar sejarah dari kaum Yahudi mengesahkan bahwa tapak Kuil Sulaiman atau Kuil Solomon terletak di bawah Masjid Al Aqsa, kiblat pertama umat Islam.

Beberapa pendapat mengatakan, 'Messiah' yang dianggap Tuhan dan ditunggu-tunggu oleh bangsa Yahudi sebenarnya adalah Dajjal yang akan menyesatkan umat manusia.

Dinding, tiang dan lantainya mulai retak. Tidak mustahil Masjid Al Aqsa akan runtuh kerana penaklukan Baitul Maqdis adalah salah satu tanda kiamat yang dinyatakan dalam hadits Rasulullah SAW.

Dari Abu Hurairah RAberkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum Muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum Muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. 
Dan berkatalah batu dan pohon, "Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia". Kecuali pohon Yahudi, Ghorqod karena ia adalah pohon Yahudi". Hadits riwayat Imam Muslim.

Dalam sebuah kitab kuno  bernama "Tawarikh II", yang di dalamnya tmenyebutkan: "Sekarang berat emas yang datang ke Solomon dalam satu tahun adalah enam ratus tiga puluh dan enam talenta emas. Selain itu ia memiliki pedagang, dan dari pedagang perdagangan rempah-rempah, dan dari semua raja-raja Arab, dan dari para gubernur negara."

Selain itu tercatat pula bahwa: "Raja Solomon membuat dua ratus sasaran emas yang dipatahkan: enam ratus syikal emas pergi ke satu sasaran. Dan dia membuat tiga ratus tameng dari emas yang dipukuli; tiga pound emas pergi ke satu perisai: dan raja menempatkan mereka di rumah hutan Lebanon. Selain itu, raja membuat takhta besar dari gading, dan melapisinya dengan emas terbaik. Dan semua bejana minuman raja Solomon adalah emas, dan semua bejana rumah hutan Libanon adalah dari emas murni; tidak ada yang perak: itu tidak ada yang dicatat pada zaman Salomo. Jadi Raja Salomo melebihi semua raja di bumi untuk kekayaan dan kebijaksanaan."

Kekayaan Nabi Sulaiman AS telah membuat banyak orang percaya bahwa ada harta karun besar yang disembunyikan di suatu tempat, dan menunggu untuk ditemukan.

Namun, apakah isi dari 'harta' ini agak tidak pasti, dan dapat berkisar antara benda-benda emas dan perak hingga Ark yang lama didambakan Perjanjian.

Dalam sebuah teks Ibrani yang disebut 'Risalah Vessel', yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sekitar dua tahun yang lalu, 'harta' Salomo meliputi Tabut Perjanjian, Tabernakel, alat musik emas, dan jubah imam besar.

Salah satu legenda seperti itu berbicara tentang Solomon yang memiliki cincin meterai di mana nama Allah diukir. Dengan cincin ajaib ini, Solomon mampu menundukkan Iblis untuk melakukan perintahnya.

Lalu banyak dugaan di mana beberapa peninggalan dan jejak Nabi Sulaiman ada di Yerusalem hal ini dilihat dari dinding yang dibangunnya di sekitar Yerusalem.

Dekorasi batu dalam bentuk dua Bintang Daud yang saling bertautan yang dikenal oleh umat Muslim dan orang Yahudi sebagai Khatam Suleiman.

Selain itu diyakini dinding tersebut berfungsi untuk melindungi kota dari roh jahat. Simbol ini telah dikaitkan dengan kekuatan supranatural dan perlindungan sejak zaman kuno.

Lalu benda yang paling dicari selain hartanya adalah peninggalannya seperti kuil suci yang menurut rumor kini tengah diincar oleh Zionis dan diyakini tersembunyi di bawah Masjid Al Aqsa yang hingga kini kebenarannya tidak dapat dipastikan.

Dalam berbagai literatur kuno, Temple of Solomon atau Kuil Sulaiman yang dikenal dengan Haikal Sulaiman juga masih menjadi misteri meski umat Yahudi meyakini keberadannya di bawah Masjid Al Aqsa.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler